Lewat Joglo Tumiyono, Widodo Makmur Unggas Targetkan 1 Juta Agropreneur

Senin, 09 November 2020 – 21:56 WIB
PT Widodo Makmur Unggas (WMU) mendorong lahirnya agropreneur, yang diwujudkan lewat Joglo Tumiyono. Foto dok WMU

jpnn.com, KLATEN - PT Widodo Makmur Unggas (WMU) mendorong lahirnya agropreneur, yang diwujudkan lewat Joglo Tumiyono.

Bangunan ini didedikasikan bagi pengembangan masyarakat, tempat pendidikan, dan pelatihan generasi muda sebagai bentuk pengabdian pada bangsa.

BACA JUGA: PT Widodo Makmur Unggas Beber 5 Kunci Sukses Perusahaan

Joglo Tumiyono menargetkan 1 juta pengusaha berbasis agropreneur dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

"Widodo Makmur Unggas secara spesifik menekankan kepada agropreneur, karena Indonesia adalah salah satu negara agraris terbesar di dunia. Jadi bukan hanya melalui program mentoring dan pendampingan saja, tapi memberikan pengetahuan dibarengi dengan praktek nyata di dunia bisnis," ujar Direktur Utama PT Widodo Makmur Unggas, Ali Mas'adi.

BACA JUGA: Video 30 Detik Mirip Jessica Iskandar Viral, Mbah Mijan Berkomentar Begini

Joglo Tumiyono menjadi pusat pelatihan dan pembelajaran para entrepreneur muda yang terdidik dan terampil agar siap menjadi pelaku ekonomi berdasarkan minat mereka di bidang peternakan, pertanian atau pengolahan bahan makanan.

Para entrepreneur muda ini akan dididik agar mampu mengelola bisnisnya dengan baik serta berkelanjutan.

BACA JUGA: Dylan Sada, Model Cantik Asal Indonesia Meninggal Dunia

"Kami bukan hanya mencetak agropreneur semata. Tetapi agropreneur yang menjadi agen-agennya Widodo Makmur Unggas. Jadi petani dan peternak tidak lagi hanya menjadi pekerja, tapi mereka menjadi pengusaha yaitu agropreneur," serunya.

WMU pun membuka peluang apabila terjadi sinergi atau kerja sama antara agropreneur binaannya dengan pihak eksternal seperti perusahaan yang memiliki misi sejalan dengan Perseroan.

Kehadiran program ini untuk menjawab tantangan atas ledakan bonus demografi anak muda yang produktif, dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang untuk mewujudkan tujuan utamanya.

Melalui Joglo Tumiyono, perseroan ingin berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional, sehingga bisa menciptakan peluang-peluang bisnis dan juga mengurangi kemiskinan.

"Jadi kami berharap untuk berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi nasional dengan cara menciptakan peluang bisnis, mengurangi kemiskinan, dan harapannya bisa menjadi milestone untuk ekonomi Indonesia yang lebih baik di masa depan," jelas Ali.

Sebagai informasi, Joglo Tumiyono berdiri sejak 2019 yang merupakan salah satu bangunan joglo terbesar di dunia, menempati luas lahan 2,2 hektare di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler