Lewat Pesan Manokwari, Y20 Mendorong Peningkatan Kesadaran Anak Muda

Senin, 20 Juni 2022 – 13:26 WIB
Forum anak muda Youth 20 (Y20) membuka Pra-KTT Ke-4 pada Sabtu (18/6) di Manokwari, Papua Barat, dengan tema keberagaman dan inklusi, termasuk pendidikan inklusif, sebagai fokus pembahasan. Foto dok panitia Y20

jpnn.com, MANOKWARI - Youth 20 (Y20) mengakhiri Pra-KTT Ke-4 di Manokwari, Papua Barat, dengan menggelar talk show tentang anak muda dan sektor ekonomi kreatif, pada Minggu (19/6).

Menurut Camelia Harahap selaku Head of Arts and Creative Industries of British Council Indonesia, usaha sosial kreatif turut membantu mewujudkan inklusi, khususnya berkaitan dengan penciptaan pekerjaan yang layak untuk semua.

BACA JUGA: Ria Ricis Murka Baca Surat dari Wanita di Masa Lalu Suami, Teuku Ryan Merespons Begini

“Usaha sosial kreatif menciptakan pekerjaan untuk anak muda, perempuan, dan penyandang disabilitas lebih cepat dari sektor lainnya. Banyak usaha sosial-kreatif di Indonesia yang dipimpin anak muda cenderung fokus mewujudkan SDGs, khususnya SDGs ke-8 yakni menciptakan pekerjaan yang layak,” ujar Camelia secara daring.

Dissa Ahdanisa selaku pendiri Fingertalk menjelaskan, ada 11 juta penyandang disabilitas di Indonesia.

BACA JUGA: Gegara Ini, Rachel Vennya Kasihan dengan Adhisty Zara, Sampai Pengin

Sebanyak 1,5 juta di antaranya merupakan anak muda kurang mampu dengan akses terbatas terhadap pendidikan formal dan peluang kerja.

Minimnya lapangan kerja bagi penyandang disabilitas mendorong Dissa untuk mendirikan Fingertalk, sebuah kafe yang khusus mempekerjakan individu tunarungu.

BACA JUGA: 3 Langkah Jitu Untuk Generasi Milenial Agar Tetap Aman Penuhi Kebutuhan & Mengatur Keuangan

Di kafe ini, pelanggan bisa memesan makanan dan minuman dengan bahasa isyarat.

Sementara itu, Chief Creative Officer Narasi Jovial da Lopez berbagi pengalamannya sebagai konten kreator, sebuah profesi yang kini banyak diminati anak muda.

Lewat channel SkinnyIndonesian24, Jovial bersama adiknya Andovi membuat banyak konten-konten yang memperkenalkan budaya Indonesia kepada audiens global.

“Jika Anda adalah konten kreator, buatlah konten yang resonate dengan Anda. Sejak kecil, saya sudah terekspose mempromosikan Indonesia ke mana pun saya pergi. Semangat ini sepertinya masih berbekas saat kami membuat Youtube channel ini, tetapi kami mencoba untuk memodernisasi,” jelas Jovial.

Pra-KTT Y20 Ke-4 menghasilkan Pesan Manokwari, sebuah dokumen yang berisi pesan moral terkait keberagaman dan inklusi pemuda.

Sebanyak 24 pesan moral tercantum dalam Pesan Manokwari.

Poin-poin ini dikelompokkan dalam lima sub-tema yakni: pendidikan inklusif, ekonomi kreatif, budaya dan toleransi, kepemimpinan pemuda dan keterlibatan masyarakat, teknologi dan akses digital.

Di pendidikan inklusif misalnya, Pesan Manokwari mendorong pemerataan secara menyeluruh dalam sistem pendidikan untuk semua.

Dokumen ini juga menekankan pentingnya menjamin prasarana dan sarana yang memadai bagi penyandang disabilitas dan mereka yang tinggal di daerah tertinggal.

Sedangkan terkait ekonomi kreatif, pemerintah, sektor swasta, dan komunitas setempat (masyarakat adat) juga perlu bekerja sama untuk mendukung bisnis anak muda khususnya yang berskala kecil dan menengah.

Pesan Manokwari mendorong penerapan nilai luhur, kegiatan-kegiatan kepemudaan yang berkaitan dengan pelestarian budaya.

Lewat Pesan Manokwari, Y20 juga mendorong peningkatan kesadaran anak muda tentang pentingnya partisipasi dan literasi politik.

Dokumen ini juga menekankan perlu dibentuknya pengajaran sukarela peer-to-peer untuk literasi digital dasar yang bisa diakses dengan mudah dan terjangkau.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler