jpnn.com, KALIMANTAN UTARA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui program Demonstration Plot (Demplot) berhasil meningkatkan produktivitas jagung pipil di Desa Mansapa Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.
Keberhasilan program ini ditandai dengan panen jagung pipil oleh tim Pupuk Kaltim bersama Pemerintah Daerah setempat, pada Jumat (27/1).
BACA JUGA: Pupuk Kaltim Buka Program Beasiswa PKTPP 2023 untuk Tingkat SD Hingga Perguruan Tinggi
AVP Penjualan Pupuk Kaltim Wilayah Kaltimtara Agus Marjuma, mengungkapkan peningkatan produktivitas hasil demplot mencapai 6,8 ton per Hektare (Ha), atau jauh di atas rata-rata nasional sebesar 5,4 ton/Ha.
Program ini menggandeng Kelompok Tani Setia Kawan Desa Mansapa di atas lahan seluas 0,5 Ha, dengan masa tanam 110-115 hari.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Berhasil Pertahankan Peringkat AAA dari Fitch Ratings
“Program demplot kali ini pun menerapkan pola pemupukan berimbang menggunakan produk unggulan Pupuk Kaltim yakni Urea Daun Buah dan NPK Pelangi 16-16-16,” ujar Agus Marjuma.
Program demplot di Kabupaten Nunukan sejauh ini telah dilaksanakan Pupuk Kaltim di dua lokasi, yakni di Kecamatan Nunukan Selatan dan Sebatik.
BACA JUGA: Kualitas Generasi Muda Dinilai Meningkat Signifikan di Era Jokowi
Selain upaya mendorong peningkatan produktivitas hasil pertanian masyarakat, demplot juga bentuk pembuktian keunggulan produk Pupuk Kaltim, khususnya pupukNon Subsidi, agar petani yang sebelumnya tergantung dengan pupuk bersubsidi bisa mengetahui perbedaan hasil dan kualitas yang dicapai saat masa panen.
"Demplot sebagai kesinambungan upaya Pupuk Kaltim mengedukasi petani untuk mendapatkan hasil yang lebih siginifikan, melalui pola pemupukan berimbang menggunakan produk non subsidi hasil produksi perusahaan," terang Agus.
Pendampingan pun dilakukan secara berkala, melibatkan Pemerintah Daerah melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat.
Pendampingan dilaksanakan sejak awal pengolahan dan penyiapan lahan, termasuk pemilihan bibit secara baik dan benar.
Setelah penanaman, pendampingan dilanjutkan dengan pemupukan berimbang serta evaluasi berkala hingga masa panen.
"Selama demplot, petani mendapatkan pendampingan dari tim Pupuk Kaltim bersama PPL, khususnya untuk pola pemupukan berimbang disamping pengolahan lahan dan pemilihan bibit," tutur Agus.
"Kami harap keberhasilan demplot ini menjadi motivasi bagi petani Nunukan, sehingga peningkatan produktivitas pertanian kedepannya mampu dicapai dengan lebih optimal," imbuh Agus.
Ketua Kelompok Tani Setia Kawan Abdul Malik, mengakui pola pemupukan berimbang yang diterapkan pada demplot kali ini sangat efektif dalam mendorong peningkatan produksi jagung pipil, didukung kualitas produk nonsubsidi Pupuk Kaltim yang sangat baik.
Program ini dinilai dapat menjadi wadah bagi para petani di Indonesia agar bisa meningkatkan hasil pertanian secara maksimal.
“Kami berharap dengan adanya demplot yang dilaksanakan Pupuk Kaltim, potensi pertanian di wilayah Kabupaten Nunukan bisa lebih maju di kemudian hari. Semoga program ini bisa terus dikembangkan kedepannya,” ucap Abdul Malik.
Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid, mengapresiasi program demplot yang dilaksanakan Pupuk Kaltim sebagai upaya mendorong produktivitas pertanian jagung masyarakat secara signifikan.
“Pemkab Nunukan sangat mengapresiasi peningkatan hasil pertanian melalui demplot Pupuk Kaltim, dan berharap potensi pertanian di Nunukan bisa terus ditingkatkan. Begitu pula Desa Mansapa, dapat menjadi lokasi percontohan bagi petani di wilayah sekitar untuk kedepannya,” seru Asmin.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada