Lewat Program Kostratani, BPP Karangsembung Kebumen Ajarkan Pertanian Cerdas Iklim

Senin, 30 Mei 2022 – 11:36 WIB
Balai Penyuluhan Pertanian Karangasambung di Kabupaten Kebumen menyelenggarakan Training of Farmer (ToF) sebagai dukungan dari pelaksanaan program strategis Kostratani. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, KEBUMEN - Climate change (perubahan iklim) menjadi ancaman serius jika tidak bisa segera diantisipasi dalam dunia pertanian.

Akibatnya, terjadi penurunan kualitas dan kuantitas produksi tanaman pangan. Hal ini dapat berpengaruh buruk dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.

BACA JUGA: Warga Curiga dengan Aktivitas 20 Remaja di Indekos, 3 Orang Diamankan, Lihat Tuh

Kementerian Pertanian mengembangkan program pertanian cerdas iklim atau dikenal dengan Climate Smart Agriculture (CSA) sebagai upaya untuk mengantisipasi perubahan iklim sehingga diharapkan meminimalisirkan dampak terhadap ketahanan pangan nasional.

CSA merupakan pendekatan yang mentrasformasikan dan mengorientasikan ulang sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan.

BACA JUGA: Generasi Muda Diyakini jadi Penentu Masa Depan Sektor Pertanian

Sebagai dukungan dari pelaksanaan program strategis Kostratani, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karangasambung di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menyelenggarakan Training of Farmer (ToF).

Tujuannya untuk mempersiapkan peserta TOF sebagai agen CSA dan meningkatkan kapasitas (pengetahuan dan keterampilan) peserta TOF tentang pertanian cerdas iklim.

Koordinator BPP Kecamatan Karangsambung Aji Wasis Wicaksono berharap para peserta ToF dapat menerapkan dan menyebarkan ilmu yang sudah didapat selama mengikuti ToF ke petani di kelompoknya.

"Sehingga, banyak petani mengetahui bagaimana cara menyikapi dampak perubahan iklim dalam budi daya tanaman pangan," katanya.

Menurut Suratno, salah satu alumnus peserta ToF, pelatihan ini sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan keterampilan para petani.

“Kami berharap kegiatan seperti ini sering dilakukan oleh BPP, supaya petani jadi pinter dan ilmunya semakin bertambah,” kata Suratno.

Pada hari ke dua, materi dilanjutkan dengan pembuatan MOL dan pupuk organik, kemudian dilanjutkan praktik langsung cara pembuatannya. Turut hadir saat kegiatan praktik, dari Dinas Tanaman Perkebunan Provinsi Jawa Tengah didampingi oleh Tim Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kebumen.

Peserta berasal dari 24 kelompok tani (poktan) di Kecamatan Karangsembung, yang terdiri dari anggota poktan, kelompok wanita tani (KWT), petani milenial, dan P3A.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi memberikan apresiasi kepada SDM pertanian khususnya penyuluh dan petani di seluruh Indonesia.

"Kostratani merupakan penguatan peran dan fungsi BPP yang berbasis teknologi informasi serta mampu memberikan contoh dalam penerapan pertanian cerdas iklim (CSA) tentunya membutuhkan SDM yang berkualitas. Kostratani diharapkan dapat meningkatkan kualitas pangan dan membangun pertanian kita untuk masa mendatang," ujar Dedi. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler