Lewat Program Mandiri Pangan, Pj Gubernur Sumsel Klaim Angka Kemiskinan Menurun Drastis

Selasa, 09 April 2024 – 03:11 WIB
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni. Foto: Humas Pemprov Sumsel

jpnn.com, SUMATERA SELATAN - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengklaim tingkat kemiskinan ekstrem di Provinsi Sumsel menurun drastis.

Hal itu mengacu pada perbandingan Maret 2022 dan Maret 2023 dengan persentase turun 1,29%.

BACA JUGA: Pemprov Sumsel Bakal Fasilitasi Pembangunan 2 Jembatan Penghubung Mesuji Lampung-OKI  

Fatoni mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yakni meningkatkan layanan kesehatan, pangan dan gizi keluarga.

“Untuk mencapai prestasi tersebut tentunya berbagai upaya telah dilakukan. Di antaranya, peningkatan kesehatan pangan dan gizi keluarga melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, Gerakan Pangan Murah,” kata Fatoni.

BACA JUGA: Menjelang Hari Raya, Pelita Air Tuntaskan Program Energi Kebersamaan  

Fatoni menjelaskan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan dilakukan dengan pemberian bibit tumbuhan pangan, seperti cabai dan bawang merah ke masyarakat, sekolah-sekolah bahkan kantor-kantor.

Pemberian bibit tersebut diharapkan ditanam di lahan mandiri sehingga bisa berdaya ekonomi mandiri.

BACA JUGA: Tiket Kapal Feri Merak-Bakauheni Ludes Sampai 8 April 2024, ASDP Beri Imbauan Begini

“Terkait Gerakan Pangan Murah dilakukan melalui program Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel yang diadakan secara merata di 17 Kabupaten/Kota se-Sumsel setiap hari Senin, Selasa dan Kamis rutin tiap pekan. Gerakan Pangan Murah ini juga bisa dilakukan oleh instansi vertikal lainnya guna membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok berkualitas dengan harga murah,” jelas Fatoni.

Langkah lainnya adalah melaksanakan Universal Helath Coverage (UHC) per Maret 2024 sebesar 97,56 persen dan pembiayaan operasional pendidikan 2024 senilai Rp 718 miliar.

Kemudian bantuan pemasangan listrik rumah tangga yang tidak mampu, pemenuhan kebutuhan dasar bagi anak terlantar, lansia dan penyandang disabilitas, pelatihan pemberdayaan peluang kerja baru, pelatihan kewirausahaan pemuda, pelaksanaan job fair serta revitalisasi pertanian.

“Kemudian, Pemprov Sumsel juga memiliki Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel yang juga menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Direncanakan kedepannya akan dibangun 6.894 unit kloset dan septitank,” ucap Fatoni.

Adapun Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel yang diluncurkan pada Februari 2024 diharapkan juga mampu membangun sebanyak 8.391 unit rumah layak yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan.

“Kalau satu desa, satu kelurahan dengan melakukan bedah rumah hanya dua saja itu sudah terhitung 6.900 jika ditambah 8.000an berarti sudah ada kurang lebih 14.000an. Jika ke depannya dari CSR perusahaan itu mencapai 5.000 saja maka akan 15.000 lebih yang mampu kita lakukan bedah rumah,” jelas Fatoni.

Dia menambahkan, program seperti Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel mampu dimaksimalkan.

“Ini gerakan-gerakan seperti ini yang kami maksimalkan, kalau baru sebentar memang belum kerasa. Mudah-mudahan hingga akhir tahun ini konsisten agar semua dampaknya dirasakan masyarakat,” serunya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler