Lewat Rakornas, Dewan Da’wah Mengukuhkan Diri sebagai Organisasi Dakwah & Pendidikan

Minggu, 26 Februari 2023 – 10:02 WIB
Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia mengukuhkan posisi sebagai organisasi dakwah dan pendidikan. Foto: Dokumentasi Dewan Da’wah

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia mengukuhkan posisi sebagai organisasi dakwah dan pendidikan melalui rapat koordinasi nasional (Rakornas) 2023 yang digelar pada 24 Februari.

Ketua Umum Dewan Da’wah Adian Husaini menyebutkan setidaknya ada empat hal yang dibahas dalam rakornas tersebut.

BACA JUGA: Erupsi Gunung Semeru, Dewan Dawah Kirim Personel untuk Bantu Pengungsi

“Dalam rakornas ini peserta melakukan konsolidasi pemikiran, konsolidasi kelembagaan, konsolidasi program dan konsolidasi keuangan,” ungkap Adian pada pembukaan rakornas.

Rakornas ini dihadiri 164 orang yang merupakan jajaran dewan pembina, dewan pengawas, pengurus pusat serta perwakilan pengurus Dewan Da’wah dari seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Silaturahmi ke Dewan Dawah Islamiyah, Presiden PKS Singgung RUU Perlindungan Tokoh Agama

Adian mengatakan setelah mengelilingi Indonesia dan berjumpa para pengurus Dewan Da’wah, keinginan merakit kembali potensi dakwah yang sudah terbentuk sejak lama kembali menguat.

“Itu yang sekarang kami coba untuk rakit dan satukan dalam Persatuan Dai Dewan Da’wah (Persada) yang merupakan kader-kadernya Pak Natsir,” ungkapnya.

Dia berpesan kepada para peserta Rakornas untuk makin memperkuat soliditas Dewan Da'wah ini sebagai perekat sehingga harus kuat dan menjadi pengokoh ukhuwah.

Senada disampaikan Ketua Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Prof KH Didin Hafidhuddin yang mengajak para peserta Rakornas untuk makin memperkuat ukhuwah dan meninggalkan perdebatan yang tak perlu.

“Tidak boleh berdebat yang menghancurkan, karena potensi Dewan Da’wah ini luar biasa. Ketika digali bersama, maka yang terjadi adalah kekuatan,” ungkap Kiai Didin.

Lebih lanjut ia mengatakan, perkembangan dakwah makin hari sebetulnya kian menggembirakan, misalnya dalam bidang pendidikan.

Dia mencontohkan era 1980-an tidak dikenal sekolah Islam yang bermutu.

Namun, hari ini banyak sekolah Islam yang walaupun mahal, tetapi banyak yang masuk, karena berkualitas.

Dia juga mengajak agar Dewan Da’wah memperhatikan dakwah dalam bidang ekonomi, membangun etos kerja dan wirausaha di masyarakat.

"Para pembawa Islam ke nusantara ini selain dakwah juga mereka dagang. Lihat Masjid Kauman selalu dekat dengan pasar. Ini bukti bahwa kaum muslimin menguasai pasar,” tegasnya.

Kiai Didin juga mengutip sebuah hadis yang menyebutkan bahwa sebaik-baik harta itu yang ada di tangan orang saleh. (esy/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler