jpnn.com, JAKARTA - Siemens Indonesia menggelar acara Siemens Smart Infra-ConneX untuk menyatukan ratusan pemangku kepentingan utama dari sektor publik dan swasta, di Ayana Midplaza, pada Selasa (13/12) lalu.
Mereka membahas infrastruktur berkelanjutan di Indonesia dan bagaimana teknologi pintar dapat membantu mencapai target net-zero.
BACA JUGA: Siemens Indonesia Berikan Hibah Teknologi ke Institut Teknologi PLN
Selain itu, dalam acara ini juga terdapat Siemens Hub Industry, yang menampilkan solusi teknologi pintar untuk mendukung transformasi enam sektor industri kritikal, yaitu energi, transportasi, smart urban, data center, pertambangan, dan manufaktur.
“Teknologi merupakan pengungkit dan digitalisasi adalah kunci yang memungkinkan transisi menuju infrastruktur pintar. Infrastruktur pintar adalah infrastruktur yang efisien dan berkelanjutan,” ungkap Dr. Lamine Jendoubi, Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia dalam acara Siemens Smart-Infra ConneX, Selasa (13/12).
BACA JUGA: MUFG Bank dan Habitat Indonesia Lanjutkan Program Sejahterahkan Warga Desa Kedung Dalem
Menurutnya, Siemens memungkinkan pelanggan melakukan transformasi untuk menjadi lebih efisien, tangguh, dan pintar guna membantu mereka mengubah kehidupan sehari-hari.
Untuk mempercepat transformasi digital dan penciptaan nilai bagi pelanggan dari semua ukuran di industri, gedung, jaringan listrik, dan transportasi, Siemens telah menciptakan platform bisnis digital baru yang disebut Siemens Xcelerator pada Juni 2022.
BACA JUGA: Tambah Kapasitas Pelayanan RS, Ciputra Hospital CitraRaya Tangerang Resmikan Gedung Extension
Siemens Xcelerator juga menyertakan pasar online yang terus berkembang untuk memfasilitasi interaksi dan transaksi antara pelanggan, mitra, dan pengembang.
Rahmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementeriaan Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan Indonesia kini bersiap untuk mempersiapkan proyek-proyek strategis yang melibatkan pengembangan energi baru dan teknologi pintar, untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau bahkan lebih awal.
"Saat kami bergerak maju untuk mempromosikan pembangunan hijau dan masa depan yang cerdas, kami ingin mengundang Siemens, sebagai salah satu perusahaan teknologi terkemuka untuk berpartisipasi dalam sektor-sektor tersebut,” ungkap Rahmat.
Sementara itu, dalam acara tersebut juga ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Siemens dan fakultas teknik dari dua universitas.
Melalui kemitraan dengan dua universitas, Siemens berkomitmen untuk terus meningkatkan kehadirannya di Indonesia sebagai mitra teknologi dengan membangun kapasitas manufaktur dan sumber daya manusia lokal, serta memperkuat kerja sama dengan mitra lokal.
“Pendidikan merupakan hal penting bagi Siemens. Meningkatkan keterampilan dan kualitas teknis merupakan prasyarat untuk menerapkan infrastruktur yang berkelanjutan. Siemens akan memulai inisiatif kolaborasi dengan fakultas teknik dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk meningkatkan kesiapan insinyur Indonesia di masa depan,” terang Dr. Lamine Jendoubi.
Bahkan, kerja sama ini juga akan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada