Pada 2011, untuk kali pertama sejak turun di Formula 1 pada 2007, Lewis Hamilton dipermalukan rekan setim sendiri. Jenson Button, rekannya di McLaren-Mercedes, mampu tampil cemerlang. Meraih tiga kemenangan dan finis di posisi kedua di klasemen pembalap.
Hamilton sebenarnya juga menang tiga lomba. Tapi, orang lebih mengenang tahun 2011-nya sebagai tahun yang penuh masalah di lintasan. Berkali-kali pembalap Inggris itu terlibat insiden. Buntutnya, Hamilton pun menjadi pembalap dengan penalti terbanyak di F1.
Total, sembilan kali Hamilton dapat hukuman. Empat kali drive-through penalty, dua kali kena penalti waktu 20 detik, dua kali dapat peringatan pengawas lomba, dan sekali kena penalti tiga posisi start.
Pandangan penggemar terhadap Hamilton pun banyak berubah. Dari seorang jagoan yang berada di kelas paling elite, menjadi sosok penuh ulah. Ala Juan Pablo Montoya di awal 2000-an.
Apalagi terungkap, fokus Hamilton ternyata memang tidak seperti sebelumnya. Kehidupan pribadinya yang penuh dinamika disorot sebagai penyebab. Mulai dari pemutusan hubungan kerja dengan sang ayah (yang selama bertahun-tahun menjadi manager), yang dampaknya dianggap baru terasa pada 2011. Plus, hubungan cintanya dengan bintang pop Nicole Scherzinger yang panas-dingin.
Hamilton sendiri tidak pernah menyangkal masalah-masalah pribadi tersebut.
Menghadapi musim 2012, Hamilton mengaku sudah menekan tombol reset. Dia berjanji akan kembali menjadi Hamilton yang dulu. Yang selalu mengancam lawan-lawannya di lintasan.
Begitu musim 2011 berakhir, Hamilton mengaku langsung menjauhkan diri dari segalanya. "Saya pergi ke pegunungan di Colorado (Amerika Serikat, Red). Menghabiskan banyak waktu hiking dan lari, meningkatkan kemampuan fisik dan bersiap menghadapi tahun baru. Selalu senang rasanya bisa menjauh dari segalanya, mengubah segalanya," aku Hamilton saat launching McLaren MP4-27 di Woking, Inggris, Rabu lalu (1/2). "Saya banyak menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman," lanjutnya.
Martin Whitmarsh, bos McLaren, memang memberi izin Hamilton untuk berlibur lebih lama. "Tahun lalu saya latihan terlalu banyak. Tahun ini saya lebih seimbangkan diri. Menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman adalah cara terbaik mengembalikan energi. Terima kasih kepada Martin yang memberi saya waktu untuk istirahat lebih baik," papar Hamilton.
Sebenarnya, mau tidak mau, Hamilton memang harus kembali beringas di musim 2012. Kontraknya dengan McLaren berakhir di penghujung tahun ini. Kalau tidak kembali hebat, memang bukan berarti karirnya bakal berakhir. Tapi, nilai jualnya bisa anjlok. Hamilton "dan tim manajemennya-- tentu tidak ingin nilai jualnya anjlok.
Kata Hamilton, fokusnya sekarang masih menghadapi awal musim. Setelah beberapa lomba, baru dia akan bicara dengan manajemen McLaren. Ada gosip mengatakan, Hamilton akan hengkang ke Red Bull mulai 2013. Tapi, Hamilton mengaku nyaman di McLaren. Dan Whitmarsh pun pernah bilang kalau pihaknya tak ingin pembalap lain.
"Kami tak punya rencana ganti susunan pembalap," kata Whitmarsh beberapa waktu lalu.
Jadi, di awal musim nanti, Hamilton pasti akan tampil habis-habisan mengejar sebanyak mungkin kemenangan. Supaya memudahkan negosiasi dengan tim, atau dengan tim lain, untuk 2013 dan selanjutnya.
Seandainya mobil McLaren MP4-27 yang baru benar-benar mantap, jangan heran kalau Hamilton benar-benar merebut banyak kemenangan.
"Saya ingin memenangi semua lomba. Saya kira saya mampu. Saya punya kemampuan untuk itu. Kalau mobil (baru) ini sesuai harapan, maka tidak ada alasan mengapa kita tidak mampu melakukannya," ucapnya. "Satu-satunya hal yang menghalangi itu adalah pikiran kita sendiri, perasaan kita sendiri, dan kendala-kendala yang kita letakkan sendiri di hadapan kita. Yang terpenting adalah menyingkirkan itu semua. Saya pikir saya bisa," tandas Hamilton. (azrul ananda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arbitrase Menangkan Persipura
Redaktur : Tim Redaksi