LGP Optimistis Pasangan Ganjar - Puan Memenangi Pilpres 2024, Ini Alasannya

Rabu, 09 Februari 2022 – 15:10 WIB
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani mendapat dukungan dari Laskar Ganjar - Puan untuk berduet di Pilpres 2024. Laskar Ganjar - Puan optimistis pasangan ini akan memenangi Pilpres 2024. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Laskar Ganjar - Puan (LGP) optimistis pasangan Ganjar Pranowo - Puan Maharani akan memenangi Pilpres 2024. 

LGP menilai peluang kemenangan pasangan Ganjar - Puan itu terbuka lebar. 

BACA JUGA: Gelar Rakerda di Surabaya, Laskar Ganjar - Puan Jatim Targetkan Kemenangan

Sebab, dua tokoh itu memiliki potensi yang luar biasa memimpin Indonesia ke depan. 

Ketua Umum LGP Nawang Andi Kusuma menjelaskan pasangan Ganjar - Puan lahir pada 14 November 2021. 

BACA JUGA: Laskar Ganjar - Puan Bentuk 15 DPC di Provinsi Lampung

Menurut dia, hal itu merupakan komtemplasi pemikiran tentang Bung Karno, saat azan subuh menyambut sang fajar di Kaki Gunung Gede Pangrango Salabintana Sukabumi, setelah perjalanan dari kaki Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat.

Selain itu, katanya, dari sisi politik, PDI Perjuangan sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden. 

BACA JUGA: Mochtar Mohamad: Laskar Ganjar Puan Menghadirkan Empat Manfaat di Tengah Masyarakat

Saat ini, PDI Perjuangan memiliki 128 kursi di DPR, sedangkan syarat pencalonan presiden ialah 115 kursi.

Artinya, PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai yang mampu mengusung calon presiden dan calon wakil presiden sendiri.

"Pada Pemilu 2024, pemilihan presiden akan bersamaan dengan pemilihan legislatif, artinya pemilihan presiden akan berpengaruh pada suara di pemilihan legislatif," ujar Nawang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2).

Nawang menambahkan pasangan Ganjar - Puan akan menciptkan kesolidan PDI Perjuangan. 

Selain itu, katanya, kekuatan kelompok soekarnois / nasionalis yang di luar PDI Perjuangan akan menyatu dalam pasangan ini. 

"Pasangan Ganjar - Puan akan menjamin keberlangsungan estafet kepemimpinan Pak Jokowi pada pemerintahan ke depan yang sudah terbukti keberhasilannya," terangnya.

Dia menjelaskan paradigma pembangunan budaya politik baru, yang mana arah kebijakan politik ke depan akan disandarkan kepada visi atau platform partai.

Hasil survei terakhir, saat ini PDI Perjuangan mengungguli partai politik lainnya di angka 26 persen. 

Artinya, PDI Perjuangan sudah memiliki modal dasar untuk memenangi pemilihan residen. 

"Hasil survei Saiful Mujani Reaseacrh and Consulting (SMRC) bahwa sebanyak 94 persen masyarakat Jawa Barat mengenal sosok Bung Karno. Dan itu artinya masyarakat memiliki kerinduan terhadap Bung Karno. Pasangan Ganjar - Puan adalah kader ideologi sekaligus kader biologis Bung Karno yang dapat mengobati kerinduan terhadap sosok Bung Karno," jelasnya.

Menurut Nawang, pasangan Ganjar - Puan bisa mewakili perpaduan Jawa, Sumatera, dan Bali yang daftar pemilih tetapnya sekitar 70 persen dari DPT seluruh Indonesia.

Dia menyatakan PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai yang sudah hampir rampung mengonsolidasikan struktur organisasinya hingga anak ranting (RW) sebagai organ utama pemenangan Pileg dan Pilpres 2024.

"Ganjar - Puan, kedua tokoh tersebut berasal dari universitas terbaik di Indonesia. Ganjar Pranowo merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) dan Puan Maharani merupakan alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI)," sebutnya.

Nawang menilai Ganjar Pranowo dan Puan Maharani berpengalaman di eksekutif maupun legislatif. 

Ganjar Pranowo merupakan anggota mantan DPR-RI dan berhasil menjadi gubernur Jawa Tengah dua periode. 

Sementara, Puan Maharani juga berpengalaman sebagai menteri koordinato pembangunan manusia dan kebudayaan, dan dua periode menjadi anggota DPR, hingga menjadi ketua DPR-RI. 

Dia menegaskan Puan Maharani dapat mewakili gender kaum perempuan. 

Sementara, Ganjar Pranowo mewakili gender laki-laki. 

Ganjar Pranowo sangat dekat dengan Islam, seperti Nahdatul Ulama (NU) dan bahkan beristrikan cucu dari KH. Hisyam Abdul Karim, yang merupakan ulama besar dari Kalijaran, Purbalingga. 

“Sementara, Puan Maharani merupakan cucu proklamator bangsa dan cucu dari Tjik Agus Kiemas ayah dari H. Muhammad Taufiq Kiemas yang merupakan tokoh Masyumi di Sumatera," paparnya.

Lebih lanjut dia menyatakan bahwa peran Presiden Kelima RI Hj Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo menjadi kunci utama kemenangan pasangan ini. 

"Pasangan Ganjar - Puan dianggap sangat bisa menjalankan spirit Pancasila 1 Juni 1945, Trisakti Bung Karno dan konsep-konsep Bung Karno tentang berbangsa dan bernegara," lanjut Nawang.

Dia meyakini pasangan Ganjar - Puan dapat diterima di kaum milenial dan orang tua. 

Pasangan Ganjar - Puan berpotensi menarik preferensi pemilih partai yang tidak memiliki calon presiden sendiri. 

Selain itu, Ganjar - Puan dapat menjadi magnet bagi para swing voters.

"Tingkat kepercayaan publik terhadap pilihan Ketua Umum PDI Perjuangan Hj Megawati Soekarnoputri kepada kader yang siap dicalonkan sebagai presiden sangat tinggi,” katanya. 

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina LGP H Mochtar Mohammad mengatakan Ganjar - Puan dapat menjadi lokomotif PDI Perjuangan yang sudah dua kali memenangi pileg dan pilpres secara beruntun.  "PDI Perjuangan terbukti dan berpengalaman untuk dapat menang kembali untuk ketiga kalinya pada 2024 (hattrick)," ujar Mochtar Mohammad.

Dia menjelaskan bahwa persepsi publik akan ke PDI Perjuangan yang bisa mengusung calon presiden tanpa koalisi. 

Persepsi tersebut terbangun karena kepastian calon sejak awal tanpa dinamika berarti dengan partai-partai koalisi.

"PDI Perjuangan merupakan partai pemenang yang memiliki kader terbanyak di legislatif dan eksekutif dari hasil pemilu tahun 2019 dan pilkada serentak tahun 2020 lalu," jelasnya.

Dia menilai Ganjar Pranowo merupakan kader terbaik PDI Perjuangan yang hari ini selalu menjuarai berbagai survei elektabilitas capres. 

Puan Maharani juga merupakan kader terbaik yang muncul dari aspirasi murni kader PDI Perjuangan yang ada di seluruh Indonesia.

Mochtar menjelaskan, berdasarkan survei SMRC Desember 2021, tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi sebesar 71 persen. Nah, katanya, kepuasan publik tersebut sangat membantu kemenangan capres - cawapres pasangan Ganjar - Puan, serta pemilihan legislatif PDI Perjuangan.

Pilpres dan pileg akan digelar 14 Februari 2024, yang masih pada masa jabatan Presiden Joko Widodo yang juga sebagai kader PDI Perjuangan. 

"Posisi ini sangat menguntungkan capres dan cawapres pasangan Ganjar - Puan dan PDI Perjuangan," pungkas Mochtar Mohamad. (boy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler