Li Junhui Beberkan Fakta Mengerikan di Balik Keputusannya Pensiun Dini

Jumat, 12 November 2021 – 16:52 WIB
Pebulu tangkis ganda putra China, Li Junhui (melompat) dalam sebuah laga di Olimpiade Tokyo 2020. Foto: (BWF)

jpnn.com, JAKARTA - Lama tak berkompetisi di panggung internasional, pebulu tangkis China Li Junhui memutuskan gantung raket.

Partner Liu Yuchen di sektor ganda putra itu memilih pensiun di usia yang masih cukup muda, yakni 26 tahun.

BACA JUGA: Kejutan! Musuh Bebuyutan The Minions Pilih Pensiun Dini dari Dunia Bulu Tangkis

Dikutip dari akun twitter @badmintalk, Li mengungkap bahwa keputusannya untuk pensiun sudah bulat.

"Hidup itu seperti kereta yang berjalan, tidak peduli bagaimana jalannya, tidak peduli apa pemandangan di sepanjang jalan, tetapi akan ada pemberhentian," tulis Li Junhui.

BACA JUGA: Tingkah Viktor Axelsen Minta Disponsori Minuman Khas Bali Bikin Gempar Warganet

BACA JUGA: Indonesia Masters 2021: Anders Antonsen Tampil Nyentrik dan Asyik Bikin Vlog di Bali

Fakta mengerikan terungkap bahwas Li ternyata sudah menderita cedera cukup parah sejak 2017 lalu. Hal itulah yang kerap mengganggunya ketika bertanding.

"Pada 2017, saya mengalami cedera meniskus akut pada sendi lutut kanan. Cedera itu dikombinasikan dengan memar tulang femur distal dan tibia proksimal," tereng Li.

Ganda China itu juga menyebut dirinya mengalami kelainan pada sendi di bagian belakang tulang dadanya.

"18 tahun berkarier di dunia olahraga, saya memiliki kelainan dan dislokasi sendi tulang belakang dada. Saya juga kerap mengalami sinovitis (nyeri pinggul, red)," tambahnya.

Li mengaku dirinya sudah mengupayakan beragam cara untuk bisa kembali pulih. Namun, kondisinya tetap tidak bisa 100 persen normal.

"Meskipun membaik setelah perawatan, itu tidak sembuh. Saya tidak bisa 100% pulih. Setiap kali saya meningkatkan intensitas latihan, cedera itu kambuh, sehingga sulit bagi saya untuk menyelesaikan program dari pelatih," terangnya.

Satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah pensiun dan mengucapkan beribu terima kasih kepada seluruh pihak yang senantiasa mendukungnya.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada fan yang senantiasa mencintai saya. Ketika saya memenangi gelar, mereka memberi saya tepuk tangan.
Ketika saya di bawah, mereka mendorong saya untuk bangkit," tutur Li.

Sebelum memutuskan pensiun, Li Junhui dengan Liu Yuchen masih bertengger di peringkat empat dunia.

Turnamen internasional terakhir yang mereka ikuti ialah Olimpiade Tokyo 2020, di mana Li/Liu harus puas mendapat medali perak setelah kalah dari duo Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin.(mcr15/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler