Libur Lebaran, Pemain Arema Dilarang Kebanyakan Makan Opor

Rabu, 13 Juni 2018 – 00:30 WIB
Pemain Arema FC selebrasi. Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Para pemain Arema FC tidak boleh sembarangan menikmati menu sajian lebaran. Jika tidak bisa mengontrol berat badan, manajemen Arema FC akan menyiapkan sanksi pada pemain tersebut.

General Manager Arema FC Ruddy Widodo menyatakan, sebelum libur Lebaran sudah dilakukan tes fisik. Salah satu itemnya adalah menimbang berat badan pemain. Usai Lebaran, berat pemain akan dites lagi. ”Itu kan fungsinya untuk mengomparasikan kondisi fisik. Jadi, nanti setelah libur juga akan ada tes,” ucap Ruddy Widodo, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Timnas U-19 Cuma Dapat Jatah Libur Lebaran Tiga Hari

Dia mengungkapkan, nantinya bakal ada hukuman jika terdapat pemain yang tidak bisa mengontrol pola makan dan latihan mereka saat libur Lebaran. ”Jika hasil tes setelah libur jelek, mereka pasti akan mendapat punishment,” imbuh manajer asal Madiun tersebut.

Sementara itu, dokter tim Arema FC dr Nanang Tri Wahyudi mengungkapkan bahwa kenaikan berat badan para penggawa Arema setelah Lebaran dipastikan memang akan naik.

BACA JUGA: Inilah Kriteria Pengganti Balsa Bozovic di Skuat Arema

”Kalau untuk kenaikan berat badan, pasti naik. Sebab, pasti akan ada banyak cairan yang masuk,” ujar dokter yang akrab disapa Nanang itu. Sedangkan saat puasa, dipastikan berat badan akan turun karena tubuh tidak ada asupan cairan yang cukup.

Hanya saja, dokter tersebut memberikan toleransi kenaikan berat badan. ”Kalau bisa, jangan sampai dua kilogram,” imbuhnya.

BACA JUGA: Masa Libur Pemain Lokal dan Asing Persela Berbeda, Kenapa?

Dia mengungkapkan bahwa satu kilo adalah berat badan yang turun saat puasa dan satu kilo adalah kenaikan setelah Lebaran. ”Tapi, kalau bisa jangan sampai itu,” imbuhnya.

Dia hanya berpesan, saat libur selama 1 hari tersebut, para pemain tetap bisa menjaga kondisi fisik mereka dengan berlatih. ”Kita ingatkan mereka, agar terus mengontrol dan latihan fisik,” ujarnya. Tes terakhir jelang libur juga digunakan untuk mengontrol hal itu terhadap pemain. Aspek yang diperhatikan adalah berat badan, massa otot, massa lemak, dan lemak dalam perut.

Untuk makanan, sebenarnya pihak dokter tidak melarang pemain untuk menghindari makanan khusus. ”Sebenarnya makan apa saja tidak masalah, yang penting porsinya yang harus diatur,” ujarnya. Dia juga merasa kasihan, jika semuanya dilarang untuk pemain.

Dia hanya menyinggung terhadap makanan bersantan atau berminyak yang sebaiknya dihindari oleh para pemain, misalnya opor. ”Opor itu makanan bersantan. Jadi, sebaiknya satu kali saja, jangan sampai tambah dengan porsi yang sama,” pungkasnya. (gg/c1/riq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurang Efektif, Arema FC akan Pangkas Skuat Pemain


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler