jpnn.com, SURABAYA - Libur panjang menjelang Natal dan tahun baru (nataru) sudah dekat. Banyak persiapan yang sudah dilakukan instansi terkait untuk memastikan kesiapan bus.
Sebab, lonjakan penumpang bus diprediksi terjadi besok hingga Sabtu (22/12). Pengecekan kelayakan kendaraan (ramp check) oleh dinas perhubungan (dishub) telah dimulai Senin (10/12).
BACA JUGA: Pelni Implementasikan Pembayaran Tiket Secara NonTunai
Kemudian, disusul Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim yang mengadakan pemeriksaan kesehatan untuk para pengemudi bus. Setelah itu, barulah disusul persiapan penambahan petugas.
Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, instansinya menyiapkan 228 personel. Semua itu termasuk petugas operasional kebersihan dan teknisi.
BACA JUGA: Biar Jangan Terjebak Macet, Atur Tanggal Liburannya
Mereka akan disebar ke Terminal Purabaya dan Osowilangun. Paling banyak petugas akan disiagakan untuk memandu para penumpang.
''Kami sudah siapkan, saat ini mulai kami kerahkan. Jadi, penumpang silakan bertanya kepada petugas yang berseragam dinas," katanya.
BACA JUGA: Jelang Nataru, Lonjakan Penumpang Capai 20 Persen
Irvan menjelaskan, nanti para petugas tersebut stand by selama 24 jam. Selain itu, pihaknya telah menyiapkan beberapa prasarana lain.
Di antaranya, memaksimalkan titik rawan dengan kamera pemantau closed circuit television (CCTV), pengaturan parkir, jalur disabilitas, dan petunjuk arah.
''Kami juga siapkan help desk di beberapa titik. Misalnya, pintu masuk, ruang tunggu penumpang, dan pintu keberangkatan," terangnya.
Kabid Angkutan Dishub Surabaya Joko Supriyanto mengatakan, kenaikan jumlah penumpang diprediksi terjadi pada Jumat malam. Sebab, libur Natal pada Selasa membuat masa libur semakin panjang. "Senin cuti bersama. Jadi, liburnya bisa mulai Sabtu sampai Selasa," ujarnya.
Terkait jumlah kendaraan yang bakal berlalu-lalang, Joko mengatakan bahwa jumlahnya tidak akan sebanyak saat masa libur Lebaran. Dengan begitu, penambahan jumlah armada tidak terlalu signifikan.
Menurut Joko, justru yang perlu diberi perhatian khusus adalah tempat-tempat wisata. "Kemungkinan kenaikan akan terjadi pada armada yang punya trayek ke tempat wisata, seperti Malang," imbuhnya.
Namun, jika terjadi lonjakan penumpang, armada akan siap ditambah. Wakil Ketua Organda Jatim Firmansyah mengungkapkan, sistem penyiapan armada sama dengan mudik Lebaran.
Pemilik perusahaan otobus (PO) menyiapkan bus wisata di garasi. Pengoperasiannya menunggu panggilan dari Terminal Purabaya. "Tanpa ada panggilan, armada tetap berada di bagasi," ucapnya.
Firmansyah juga memastikan, semua armada cadangan layak jalan. Usia kendaraan tersebut masih di bawah 10 tahun.
Karoserinya juga bagus. Sehari-hari, armada itu digunakan untuk melayani trayek wisata. "Kami sudah berkoordinasi dengan pemilik PO dan mereka siap menyediakan armada cadangan itu," tandasnya. (din/c7/git/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Deteksi 305 Titik Rawan, KAI Siaga di Daerah-Daerah Longsor
Redaktur & Reporter : Natalia