Libur Panjang Cuti Bersama Iduladha Bagus bagi Perekonomian, Begini Kata Pengamat

Rabu, 28 Juni 2023 – 20:21 WIB
Ekonom sekaligus Direktur Celios, Bhima Yudhistira mengatakan penambahan libur dalam cuti bersama Iduladha sangat baik bagi perekonomian. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan penambahan libur dalam cuti bersama Iduladha sangat baik bagi perekonomian Indonesia.

Sebab, libur akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk 'membuang uang' dengan mengunjungi sanak keluarga atau tempat rekreasi.

BACA JUGA: China Rayakan Iduladha Kamis, Taiwan Pilih Berbeda

"Libur panjang ini punya dampak bagus bagi perekonomian, satu pada sektor perhotelan, okupansi kamar akan meningkat," ungkap Bhima kepada JPNN.com, Rabu (28/6).

Menurutnya, dampak libur bagi perekonomian juga didukung oleh adanya pelonggaran protokol kesehatan di fasilitas publik. Selain itu, sudah ada penetapan status dari pandemi ke endemi.

BACA JUGA: Pantauan Harga Pangan Jelang Iduladha, Lebih Tinggi dari Tahun Lalu

"Ini akan membuat masyarakat akan menyisihkan uang lebih banyak untuk melakukan pemesanan hotel," katanya.

Lebih lanjut, kata Bhima, sektor yang akan meningkat adalah transportasi, seperti penyewaan mobil dan penggunaan mobil pribadi.

"Ketiga, adalah restoran dan kafe pasti akan meningkat. Sektor lain seperti toko oleh-oleh, jajanan, bahkan pelaku usaha UMKM di sektor kuliner akan mengalami kenaikan pendapatan saat libur panjang," jelas Bhima.

Bhima menyebutkan dengan libur cukup panjang, maka perayaan Iduladha bagi sebagian orang akan dilaksanakan di kampung halaman.

"Artinya, ada fenomena mudik kecil, bukan mudik besar tetapi pendek dan bisa melaksanakan kurban di daerah. Ada korelasi dengan semangat berkurban sehingga berdampak pada pedagang sapi dan kambing," ucapnya.

Bhima menilai libur panjang akan menjadi pemerataan ekonomi, karena sektor komunikasi juga akan kebagian 'kue'.

Selama ini, saat libur panjang penggunaan internet akan meningkat dan jual beli online akan meningkat.

"Tetapi tantangannya adalah berdekatan dengan libur sekolah. Berbeda dengan Idulfitri, di mana masyarakat masih memiliki Tunjangan Hari Raya (THR), saat ini orang tua memikirkan biaya pendidikan," pungkas Bhima.

Sebelumnya, eks Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengaku tidak mengerti alasan pemerintah menambah libur cuti bersama Iduladha 2023.

Pengusaha menilai kebijakan tersebut sangat merugikan.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler