Libur Panjang Dikepung Bencana

Minggu, 08 April 2012 – 07:29 WIB

JAKARTA - Warga tampaknya harus meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca buruk. Sebab, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat banyak bencana yang terjadi dalam libur panjang kali ini. Selama dua hari saja, yakni Kamis dan Jumat, puluhan daerah diterjang banjir, longsor, gempa bumi hingga puting beliung.

Kepada Jawa Pos, Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho merinci beberapa bencana itu. Diawali dengan banjir, untuk Jakarta sebagian besar disebutnya sudah mulai surut. Namun, masalah baru yakni penyakit sudah mulai bermunculan. "Ada 611 warga Jakarta Selatan yang kena batuk, diare dan gatal-gatal," ujarnya.

Untuk yang masih tinggi, BNPB mencatat ada di Kab Sukabumi, Jabar. Desa Desa Kebon Manggu, Kecamatan Gunung Guruh dan Desa Bojong, Kecamatan Cikembar tinggi banjir masih satu meter. Tidak jauh, beberapa desa di kawasan Bandung Selatan juga merendam rumah serta jalan sekitar Baleendah dan Banjaran.

Lebih lanjut Sutopo menjelaskan, warga disekitar sungai Bengawan Solo diminta untuk siaga satu. Sebab, sejak Jum"at dini hari ada peningkatan debit air akibat derasnya kiriman dari hulu sungai. "Termasuk, adanya banjir di wilayah Ngawi karena meluapnya Bengawan Madiun dan banjir Klaten," imbuhnya.

Tingginya intensitas hujan juga membawa masalah lain yakni datangnya angin puting beliung. Ratusan rumah dilaporkan rusak berat dan ringan dalam kurun waktu dua hari. Sutopo menyebut ada bocah enam tahun bernama Raisya dari Desa Sei Priuk, Tebingtinggi, Serdang Bedagai, Sumatera Utara ikut menjadi korban.

Dia mengalami luka-luka saat angin tersebut merusak 39 unit rumah. Sebanyak 29 diantaranya rusak ringan hingga sedang dan sepuluh lainnya rusak berat. Kerusakan dengan jumlah sangat banyak terjadi di Cilacap Jawa Tengah. Disebutkan, empat rumah roboh, dua rusak berat dan 72 rumah rusak ringan.

Nah, Cilacap bisa dikatakan parah karena memakan korban jiwa. Cuaca buruk menyebabkan lima petani disambar petir di Kecamatan Kedungreja dan Kroya. Gara-gara itu, dua orang meninggal dunia yaitu Siti Khalimah, 43, dan Sukiman Amir Marzuki, 65. "Di Sleman, angin puting beliung merusak 495 rumah dengan kerugian sampai Rp 972 juta," urainya.

Beralih ke longsor, BNPB menyebut putusnya jalur Cijambe -Cirangkong disebabkan longsornya tanah di Kecamatan Cijambe, Subang Jumat kemarin. Akibatnya, warga di tiga desa yakni Cirangkong, Cikadu, dan Cimenteng terisolir. Di Bandung, Longsoran tebing setinggi 10 meter menjebol rumah Munawar dan dua warga luka-luka.

Korban jiwa tidak terhindarkan saat longsor terjadi di Temanggung Jateng. Tiga warga yang menggali saluran air di Desa Jlegong tidak sadar ketika tanah galian untuk menanam paralon air ambrol. Warga bernama, Sugiyono, 38, Siyamin, 35, dan Winardi, 23 langsung tewas seketika.

Sedangkan gempa bumi tercatat mengguncang Situbondo. Sutopo menjelaskan gempa 2,7 SR dengan pusat gempa di 22 km Barat Laut Situbondo itu terjadi pada Jumat malam. Memang getaran hanya dua detik, namun itu cukup membuat panik warga. "Gara-gara ada suara gemuruh, warga lantas berhamburan keluar rumah," tuturnya.

Gempa cukup kuat juga terjadi di Mentawai Sumatera Barat. Kekuatan mencapai 5,3 skala Richter membuat warga Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu panik. Meski demikian, BNPB belum menerima adanya laporan kerusakan. "Semuanya bisa diatasi daerah. Tapi, masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan," harapnya. (dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menag : Pembahasan BPIH Melelahkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler