Hal itu diungkapkan Toni, salah satu petugas dari Dishub Kabupaten Tasikmalaya, yang berada di terminal Singaparna, Selasa (25/12).
Menurut Toni, peningkatan sangat jelas terlihat, dari yang biasanya bus satu kali berangkat mencapai 30 penumpang, jika sekarang mencapai 50 orang.
Akan tetapi, meskiupun penumpang meningkat cukup drastis, tidak membuat para penumapng terlantar. “Armada bus masih normal, tidak menggunakan busa cadangan,” ungkapnya.
Peningkatan penumapang, kata dia, sudah berlangsung dari tiga hari kebelakang, dan diperkirakan, puncak dari meningkatnya penumpang pada tahun baru, yang selalu terjadi peningkatan yang cukup tinggi. Padatnya terminal, tambah dia, biasanya terjadi pada jam-jam tertentu.
“Penumpang mulai padat, pada pukul 06:00 pagi, sampai siang saja, sudah ada 500 pemberangkatan penumpang,” bebernya.
Ditemui di tempat yang sama, salah satu PO bus di terminal Singaparna Iwan menjelaskan, keberangkatan dan kedatangan jurusan Jakarta – Singaparna dalam satu hari bisa mencapai 11 armada.
Meningkatnya penumpang, membuat jarak pemberangkatan bus, yang biasanya 30 menit, sekarang hanya 10 menit sekali. “Dalam satu hari, biasanya ada 26 armada yang datang dan berangkat,” tuturnya.
Jika ada penumpukan penumpang, katanya, bukan karena armada di terminal Singaparna kurang, melainkan dikarenakan armada terlambat datang, yang penyebabnya kondisi jalan macet.(mg3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Kereta Ekonomi Ludes
Redaktur : Tim Redaksi