TRIPOLI - Penyergapan pasukan khusus angkatan laut Amerika Serikat, Navy Seal, ke markas Al Qaeda di Libya ternyata menyisakan masalah. Pemerintah Libya memanggil Duta Besar Amerika Serikat Deborah Jones untuk mengklarifikasi terkait dengan penangkapan Pemimpin Al Qaeda Abu Anas Al Libi Sabtu (5/10).
Tripoli menyatakan, Washington tidak pernah memberitahukan rencana penyerbuan tersebut. "Menteri Kehakiman Salah al-Marghani memanggil Dubes AS Senin pagi (7/10) untuk menjawab sejumlah pertanyaan terkait dengan kasus Abu Anas Al Libi," tulis pernyataan resmi kementerian.
Marghani dan sejumlah petinggi kementerian luar negeri juga menemui sejumlah anggota keluarga Libi. Selain itu, mereka diberi tahu tentang pertemuan dengan Dubes AS tersebut.
Minggu (6/10) Tripoli menyatakan sudah meminta penjelasan dari Washington soal "penculikan" salah satu warganya. Dalam penyergapan itu, Libi diketahui berada di dalam mobil saat akan pergi salat Subuh. Sumber Navy Seal mengungkapkan, Libi hampir melawan menggunakan senjata yang sudah ada di dalam mobil. Namun, karena sudah terkepung, dia memilih menyerahkan diri.
Keluarganya mengungkapkan, anggota pasukan khusus tersebut mengenakan penutup kepala. Mereka mengepung dan memecahkan kaca mobilnya. Beberapa orang langsung membawa pergi Libi.
Libi, yang nama aslinya adalah Nazih Abdul Hamed Al Raghie, merupakan buronan yang paling dicari FBI. Kepalanya dihargai USD 5 juta. Sebab, dia berperan mengebom dua kedutaan besar AS di Tanzania dan Kenya pada 1998. Korban tewas mencapai 224 orang, termasuk 12 warga negara AS.
Saat ini Libi dilaporkan ditahan di dalam kapal angkatan laut AS, USS San Antonio, di Laut Mediterania. Tokoh yang dikenal sebagai lingkaran dalam Osama bin Laden pada periode 1990-an tersebut dikabarkan diinterogasi tim ahli yang dilatih khusus.
"Grup Ahli Interogasi Tahanan" dilaporkan menekan Libi untuk memberikan informasi seluruh jaringan Al Qaeda dan rencana serangan berikutnya. Washington menginginkan Libi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan diadili wilayah AS. (AFP/CBS News/cak/c15/dos)
BACA JUGA: Demo Guru Berujung Rusuh
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raih Nobel Akibat Sistem Sel
Redaktur : Tim Redaksi