Lidah Wisatawan Tiongkok Dimanjakan Masakan Khas Manado

Jumat, 15 Juli 2016 – 11:10 WIB
ILUSTRASI. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - MANADO — Manado diserbu. Wisatawan Tiongkok menjadikan Kota Tinutuan bak surga destinasi wisata.

Hingga Rabu (13/7), kunjungan wisatawan Tiongkok di dalam kota, sudah mencapai 800-an orang. Setelah maskapai Lion Air dan Citilink, per 15 Juli, dua flight Sriwijaya Air, bakal ikut memboyong turis-turis asal negeri Tirai Bambu ini.

BACA JUGA: Ketua Pemuda Pancasila: Kami Sangat Tersinggung

Nantinya, setiap hari sekira 1.500-2.000 turis beredar di Manado. Bergairahnya sektor pariwisata di 2016, menjadi kado terindah HUT ke-393 Kota Manado, hari ini.

Impian menjadikan ibukota Sulawesi Utara (Sulut) menjadi kota pariwisata dunia, bukanlah khayalan belaka. Apa yang menarik dari Manado? Sudah pasti sektor pariwisatanya.

BACA JUGA: Maling Yang Aneh, Melarikan Diri Kok Naik Becak

Manado memiliki banyak potensi wisata yakni keindahan Taman Nasional Bunaken, Pulau Manado Tua, Puncak Gunung Tumpa dan lainnya.

Lidah wisatawan akan dimanjakan dengan deretan masakan khas di kawasan kuliner Wakeke. Akan lebih lengkap dengan mengabadikan momen berfoto dengan latar belakang monumen Tuhan Yesus Memberkati.

BACA JUGA: Ini Jumlah Pemudik yang Meninggal di Jalan

Namun, dengan banyaknya potensi wisata, ternyata masih banyak yang harus dibenahi di Kota Manado. Berbagai persoalan klasik masih belum terselesaikan.

Sampah, macet, masalah sosial, keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) masih nampak. Tak heran, jika masyarakat sering mengeluhkan persoalan-persoalan tersebut.

Menurut Wenly Kawengian, warga Malalayang, kemacetan menjadi salah satu dari banyak masalah yang harus dibenahi.

“Volume jalan harusnya ditambah. Mengingat jumlah kendaraan semakin banyak. Hal tersebut harusnya menjadi perhatian Pemkot Manado,” tukas Kawengian, kemarin.

Senada Pemerhati Kota Manado Terry Umboh. Disebutkannya, sistem transportasi di Manado juga harus dibenahi. Supaya tidak macet, jalannya ditambah, lalu lintasannya direkayasa, sarana dan infrastruktur harus dibenahi.

Pun, terminal harus dipakai sesuai fungsinya. Jangan dibiarkan ada terminal bayangan. Juga untuk pemberian izin-izin usaha.

"Untuk tempat parkir, meski hanya kecil harus ada izin usaha. Pemerintah harus atur semua sesuai peruntukkannya,” urainya.

Selain itu, masalah sampah dan tata kota yang masih butuh pembenahan menjadi sorotan masyarakat. Sampah yang jadi salah satu pemicu banjir, menurut sejumlah warga belum bisa diselesaikan pemerintah.

“Harus diakui, masalah sampah masih menjadi tugas rumah yang wajib dituntaskan pemerintah. Kesadaran masyarakat harus terus dibangun untuk menciptakan Manado bebas sampah,” tukas Christami Rondonuwu, warga Teling.(JPG/Tim MP/vip/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabrak Truk, 2 Remaja Akhirnya... Duh Nggak Tega


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler