jpnn.com, JAKARTA - Menpora RI Zainudin Amali berharap kepada PSSI dan PT LIB tetap menjunjung tinggi protokol kesehatan Covid-19 jika akan menjalankan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 secara terbuka.
Ia berharap PSSI menjadi contoh cabor lain yang akan mulai kompetisi khususnya cabang olahraga yang profesional.
BACA JUGA: Jelang Haornas 2020, Kemenpora Gelar Workshop IPTEK Olahraga Demi Perbaikan Prestasi
"Saya harap PSSI menjadi contoh untuk cabor profesional lain yang akan memulai kompetisi. Jadi kompetisi profesional harus di tangani secara profesional pula. Saya menaruh harapan besar kepada Ketum PSSI karena saya yakin beliau pasti mengutamakan kesehatan dan keselamatan para pelaku olahraga dengan tetap menjaga protokol kesehatan," ujar Menpora RI usai menjadi narasumber Talk Show FMB 9 di Auditorium Wisma Menpora, Senayan, Jakarta, Selasa (8/9).
Ia setuju dengan Ketum PSSI yang menerapkan dengan membatasi banyaknya orang di stadion saat akan dimulainya kompetisi pada 1 Oktober mendatang.
BACA JUGA: Kemenpora RI Awasi dan Dampingi Pengelolaan Anggaran Pelatnas Timnas U-19
"Pak Iwan akan membatasi banyaknya orang dengan stadion yang begitu besar hanya ada 270 orang saja, itu sudah termasuk pemain, ofisial, panitia, scurity dan sebagainya. Saya kira ini suatu hal yang baik semoga akan lancar dan tidak ada hal terjadi yang tidak diinginkan," tambahnya.
Menpora RI juga berpresan kepada para skuad sepakbola Indonesia U-19 yang saat ini sedang berlatih (TC) di Kroasia agar terus diberikan dukungan. "Jangan dilihat hasilnya sekarang karena mereka baru bergabung saja seblum sampai sebulan beri mereka dukungan," ujarnya.
BACA JUGA: 42 Perwira Tinggi TNI AL Naik Pangkat, Nih Daftar Namanya
Pelatih Shin Tae Yong, lanjutnya, sedang melihat kemungkinan yang ada siapa saja yang bisa terus dan berganti karena tim yang ada sekarang bisa saja berganti-ganti personel.
“Pelatih Shin Tae-yong sedang melihat kemungkinan siapa saja yang terus dan berganti dan beliau juga mengizinkan laga itu disiarkan langsung agar kita juga bisa memberikan masukan apa yang kurang dan sebagainya karena targetnya juga baru fisiknya," ujarnya lagi.
Menpora RI mewanti-wanti dan mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia agar tidak memberikan komentar yang terlalu dalam dan bernada negatif.
“Kasihan anak-anak ini belum ada sebulan bergabung baru berumur 19 tahun secara mental mereka belum stabil seperti senior jadi kalau kita sudah bully dan sebagainya terlebih target kita tahun 2021 beri dukungan dan support," pesannya.
Sementara Ketum PSSI M. Iriawan menegaskan bahwa beberapa kepala daerah telah melakukan audiensi terkait kesiapan tuan rumah dan menerapkan protokol kesehatan. "Sekali lagi protokol kesehatan adalah yang utama, fase-fase kompetisi ini harus dilakukan, para kepada daerah telah melakukan audiensi," ujarnya.
Iwan Bule sapaan Ketum PSSI ini juga menyampaikan bahwa Satgas Penanganan Covid-19 juga telah merekomendasikan untuk kompetisi dilanjutkan tetapi tetap nomor satukan protokol kesehatan.
"Satgas telah merekomendasikan tetap dengan protokol kesehatan, kemudian jelas tanpa penonton, swab test kepada seluruh pemain yang akan bermain," tuturnya.
"Jadi kita lakukan dengan ketat makanya ada zona 1,2 dan 3. Hanya ada 270 orang di stadion yang sebesar itu. Kami harap kepada masyarakat untuk menghormati aturan yang ada di tengah pandemi ini agar tanpa ada penonton, kerumunanpun tidak boleh, nobarpun tidak ada silakan menonton di rumah masing-masing," tambahnya.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi