jpnn.com, JAKARTA - Kompetisi Liga 1 2020 dijadwalkan bergulir mulai 1 Oktober mendatang. Namun, ini masih menyisakan kekhawatiran dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Menurut Doni, keputusan menggulirkan kompetisi kembali memang disertai aturan tanpa kehadiran penonton di Stadion.
BACA JUGA: Jack Brown Berminat Main di Liga 1 Indonesia
Namun, dia mempertanyakan siapa yang bisa menjamin penonton tidak akan hadir ke stadion saat laga digelar.
"Pemasukan tim bola kita paling besar dari penonton. Walaupun nanti penonton dibatasi siapa yang menjamin? Tidak ada yang nekat nonton. Fanatisme sepak bola itu luar biasa, ada saja nanti dari daerah yang datang itu yang saya khawatirkan," kata Doni kepada awak media, Selasa (14/7).
BACA JUGA: PT LIB Sudah Surati Klub, Lanjutan Liga 1 Akan Bergulir 1 Oktober sampai 28 Februari 2021
Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator telah mengirimkan surat resmi bernomor 244/LIB-COR/VII/2020 ke klub-klub dan memutuskan Liga 1 2020, akan dilanjutkan pada 1 Oktober 2020 dan berakhir pada 28 Februari 2020.
Salah satu aturannya ialah kompetisi tersentral di Jawa dan dilaksanakan tanpa kehadiran penonton.
BACA JUGA: Sederet Aktris Indonesia Terjerat Kasus Prostitusi Sebelum Hana Hanifah
Doni mengingatkan, ada persyaratan yang sangat ketat untuk operator bisa menggulirkan kompetisi tersebut.
Paling penting, dia ingin tahu bagaimana presentasi dari operator nantinya sehingga pihaknya percaya dan bisa memberikan rekomendasi.
"Tentu sangat ketat persyaratannya, kalau semua sudah terpenuhi protokol kesehatannya. Penyelenggara harus bisa presentasi dan betul bisa melakukan seperti di Eropa yang sudah jalan, baru kami bisa beri rekomendasi. Kalau tidak, ya, bahaya, kasihan nanti," ungkapnya.
"Satu saja ada yang positif, seperti OTG (Orang Tanpa Gejala) itu bisa menular ke yang lain. Sayang nanti. Sabar saja dulu. Kalau nggak sabar ya persyaratannya sangat ketat," imbuhnya. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad