jpnn.com, MUNICH - Duel Bayern Muenchen vs Real Madrid pada leg pertama semifinal Liga Champions di Allianz Arena, Kamis (26/4) dini hari tadi, mungkin tidak lebih menarik dari laga Liverpool vs AS Roma di fase yang sama, satu hari sebelumnya.
Madrid datang ke Munich sebagai tim yang paling dibenci seluruh isi kota finansial utama di Jerman itu. Sejak 2012, El Real belum pernah kalah saat bertandang ke markas Muenchen. Keperkasaan empunya stadion seperti tak ada apa-apanya jika Madrid bertamu.
BACA JUGA: Prediksi Bayern Muenchen vs Real Madrid
Dalam dua musim terakhir, Madrid mengalahkan Muenchen di Allianz Arena dan mengakhiri kompetisi sebagai juara.
Pada pertemuan ke-25 mereka dini hari tadi, kedua tim turun dengan formasi terbaik saat ini. Tuan rumah mengambil inisiatif menyerang, tim tamu menunggu dan melihat.
BACA JUGA: Bayern Muenchen vs Real Madrid: Cerita Takhayul Hotel Tamu
Namun belum genap sepuluh menit, Muenchen harus kehilangan Arjen Robben yang harus ditarik keluar karena masalah otot. Itu baru menit ke-8. Pelatih Muenchen, Opa Jupp Heynckes memutuskan Thiago Alcantara masuk menggantikan Robben.
Soal kualitas, Robben dan Alcantara kini mungkin setara, tapi mereka bukan pemain dengan pos yang sama. Alcantara bukan seorang winger.
BACA JUGA: Lihatlah, Mohamed Salah Tiru Aksi Magis Zinedine Zidane
Muenchen pun dipaksa mengubah semua rencana awal. Daya ledak dari sisi kanan yang ditempat Robben dan Joshua Kimmich berkurang.
Madrid membacanya dengan cepat. Sisi tersebut, yang diisi Marcelo, Cristiano Ronaldo dan sesekali Isco, mulai rajin menggangu mental Munchen di sana.
Namun di saat Madrid mulai menemukan irama menyerang, Muenchen justru mengejutkan tamu dengan gol serangan balik dari daerah yang ditinggalkan Robben.
Adalah James Rodriguez, pemain Muenchen yang dipinjam dari Madrid, menjadi otak dari gol pembuka. Melihat Kimmich punya line lebih baik untuk sprint ketimbang dua pemain Madrid, Raphael Varane dan Casemiro, Rodriguez pun mengirim umpan terobosan.
Kimmich membawa bola dengan cepat, dan menaklukkan kiper Keylor Navas yang mengira Kimmich akan melepas cut-back. 1-0, Muenchen memimpin pada menit ke-28.
Mental pemain Muenchen membaik selepas ditinggal Robben. Namun Madrid tampak tak panik dengan sebiji gol Muenchen.
Saat unggul namun ditekan lawan, Muenchen kembali mendapat masalah. Bek tengah mereka Jerome Boateng mendapat masalah otot dan harus ditarik keluar pada menit ke-34. Opa Heynckes memberikan kepercayaan kepada Niklas Sule masuk menggantikan Boateng. Ya, dalam waktu 34 menit, Muenchen sudah melakukan dua kali pergantian.
Madrid pun mendapat gol penyeimbang pada menit ke-44 lewat kerja sama dua bek mereka, Dani Carvajal dan Marcelo.
Carvajal mengirim umpan heading ke tengah kotak penalti, lalu ada upaya dari Cristiano Ronaldo menyambut bola itu dengan melakukan tendangan 'sepeda terbalik', tapi jauh.
Nah, saat bola menyapa tanah, kemudian memantul lagi, di sana ada Marcelo. Bek Brasil itu melepas first time dengan kaki kirinya, mulus masuk ke gawang yang dikawal Sven Ulreich. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, Madrid yang di atas angin karena mengantongi modal gol tandang, bermain lebih percaya diri, tak terburu-buru. Sementara Muenchen dengan kekuatan tersisa, bermain habis-habisan mencari gol. Namun inilah yang justru menjadi petaka.
Kesalahan umpan Rafinha di daerah aman, dimanfaatkan Lucas Vazquez dan Marco Asensio di menit ke-57.
Asensio memotong umpan tersebut, mengirimnya ke Vazquez. Usai berhasil memaksa dua pemain mendekatinya, Vazquez pun mengembalikan bola ke Asensio yang sudah mendapat tempat yang nyaman. Dengan mudah, Asensio pun mengubah skor menjadi 2-1 untuk Madrid.
Gol tersebut seperti menghentikan permainan. Munchen memang memiliki beberapa peluang emas, seperti dari Franck Ribery atau Robert Lewandowski. Namun semua mentah di tangan kiper Navas atau bek-bek Madrid yang bermain lebih rapat di kotak penalti mereka.
Hingga wasit asal Belanda, Bjoern Kuipers meniup peluit tanda akhir laga, skor tak berubah, 2-1 buat Madrid.
Kemenangan ini adalah kemenangan ke-150 buat Madrid di Liga Champions, lebih banyak ketimbang klub-klub lainnya.
Muenchen yang akan bertandang ke Santiago Bernabeu pekan depan, memiliki banyak pekerjaan rumah. Raksasa Bundesliga itu harus datang dengan kesiapan dan kekuatan terbaik untuk mencari gol tandang yang lebih banyak dari Madrid. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liga Champions Musim Ini Pecahkan Rekor Gol per Pertandingan
Redaktur & Reporter : Adek