Liga Europa: Arsenal Terlecut Comeback Tetangga

Kamis, 14 Maret 2019 – 20:47 WIB
Unai Emery. Foto: AFP

jpnn.com, LONDON - Arsenal optimistis bisa membalikkan situasi di 16 Besar Liga Europa. The Gunners akan menjamu Stade Rennais di leg kedua dini hari nanti (15/3) di Emirates Stadium.

Margin gol keduanya usai hasil leg pertama adalah dua gol. Arsenal kalah 1-3 di kandang Rennais Jumat (8/3) lalu. 

BACA JUGA: Arsenal Gusur Manchester United dari Posisi Ke-4 Klasemen Premier League

(Baca Juga: Arsenal Gusur Manchester United dari Posisi Ke-4 Klasemen Premier League)

Kemenangan dua gol atas Manchester United (10/3) menjadi salah satu yang membuat konfidensi Arsenal tinggi. Bukan itu saja. Kisah sukses comeback tim London lainnya di kompetisi Liga Europa sepuluh musim lalu pada babak 16 Besar.

BACA JUGA: Hasil Pertandingan Leg Pertama 16 Besar Liga Europa

Fulham saat itu bertemu raksasa Italia Juventus. Pada leg pertama yang saat itu berlangsung Stadion Olimpico Turin, Fulham menyerah 1-3. Dan secara mengejutkan Fulham bangkit di leg kedua dan menang 4-1 atas Bianconeri.

Gelandang Arsenal Aaron Ramsey kepada Sky Sports kemarin (13/3) mengatakan timnya sedang dalam proses transisi. Dari sisa-sisa gaya manajerial ala Arsene Wenger. Berganti menuju era baru Unai Emery.

BACA JUGA: Aubameyang Gagal Penalti di Menit ke-91, Tottenham Satu, Arsenal Satu

“Manajer baru datang dengan segudang ide di kepalanya dan musim ini kami berusaha untuk beradaptasi dengan apa yang dimintanya dari kami. Kadang strategi ini berjalan mulus namun sesekali juga mengalami kendala di lapangan,” ucap Ramsey.

Pemain 28 tahun itu berkata adaptasi yang dilakukan oleh rekan-rekan setimnya masuk kategori luar biasa. Belum juga satu musim namun secara perlahan permainan baru timnya di tangan Emery mulai kelihatan.

Ya, Arsenal era Emery ini lebih cair dalam menjalankan skema permainan. Tidak melulu empat bek seperti yang bermusim-musim dijalankan Wenger. Melalui gelandang-gelandang petarung seperti Lucas Torreira, Matteo Guendouzi, dan Granit Xhaka, maka lini tengah Arsenal jadi lebih ngotot.

Lagi pula Liga Europa bisa dikatakan habitat Emery. Bersama Sevilla maka pria asal Hondarribia Spanyol itu menjuarai Liga Europa tiga musim secara beruntun. Mulai 2013-2014, 2014-2015, dan 2015-2016.

Dalam rekam jejak Emery bersama Sevilla, pada musim perdananya (2013-2014) dua kali Emery melakukan comeback. Yakni di 16 besar dan perempat final. Di 16 besar Sevilla kalah 0-2 oleh Real Betis namun kemudian berhasil lolos ke perempat final setelah menang adu penalti di kandangnya.

Di babak delapan besar, ketika bertandang ke markas FC Porto di leg pertama Los Nervionenses kalah 0-1. Lantas di leg kedua di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla memukul Porto 4-1. Dengan jam terbang ini, fan Arsenal pun optimistis timnya bisa memukul balik Rennais dini hari nanti (15/3).

Nah, jelang leg kedua ini Football London menganalisis masih perlukah menurunkan Ozil yang saat leg pertama lawan Rennais tampil flop. Namun tiga hari kemudian ketika bermain lawan United, mantan gelandang Real Madrid itu tampil solid.

Ozil bersama Ramsey, Pierre-Emerick Aubameyang, Alexandre Lacazette menghasilkan kuartet penyerangan Arsenal yang apik. Versi Statszone Oezil membuat empat peluang gol dengan akurasi umpan 91,2 persen.

Mantan pemain Real Madrid yang kini jadi pundit Goal Michel Salgado mengatakan Emery kesulitan menaklukkan ego bermain Ozil. Belum lagi penampilan angin-anginan Der Rabe, julukan Oezil, membuat Emery punya kans mencadangkan Ozil di kandang saat bertemu Rennais.

“Emery senang dengan skuat yang tak punya nama besar sehingga menimbulkan situasi egaliter dalam tim. Yang disukai Emery adalah sebuah tim yang mau bekerja ekstra keras untuknya,” tutur Salgado. (dra)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tottenham vs Arsenal: Duel Tim London yang Lagi Tak Nyaman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler