jpnn.com - Pengurus Wilayah (Pengwil) Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) DKI Jakarta menggelar Liga Fun Futsal APJII DKI Jakarta 2023 di Halim Futsal & Badminton, Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Sabtu (22/07/2023).
Acara dibuka dengan seremonial kick off oleh Ketua Umum APJII Muhammad Arif dan Ketua Pengwil APJII DKI Jakarta Tedi Supardi Muslih.
BACA JUGA: TMP Asah Sportivitas Remaja dengan Fun Futsal
Kompetisi futsal ini diikuti 56 tim dari perusahaan penyelenggara telekomunikasi, seperti Telkom, XL Axiata, Detik, PGN, Moratel, Biznet, FS, JLM, dan sederet perusahaan penyelenggara telekomunikasi lainnya yang merupakan anggota APJII wilayah DKI Jakarta
Kegiatan Fun Futsal APJII juga dimeriahkan dengan keikutsertaan para mitra strategis APJII dari unsur pemerintahan, yakni Kemenkopolhukam, Kapusdatik BSSN, Dinas Kominfo DKI Jakarta, dan sebagainya.
BACA JUGA: PBSI Gelar Fun Football, Jojo dan Ginting Adu Tajam
"Fun Futsal ini mengusung tema agar makin akrab dan sekaligus mengapresiasi para peserta fun futsal ini," kata Arif dalam keterangannya.
Secara terpisah, Tedi menjelaskan Liga Fun Futsal bukan hanya bentuk keakraban warga APJII.
“Namun lebih dari itu, kompetisi ini juga dapat membentuk jiwa sportif, saling menghormati, dan wujud kerja sama yang saling berbagi dalam sebuah keluarga besar APJII, khususnya APJII DKI Jakarta,” kata Tedi.
Dari Fun Futsal APJII DKI tersebut, kata Tedi, anggota APJII yang pada kenyataannya adalah kompetitor, tetapi lewat kompetisi ini bisa menghasilkan sebuah kolaborasi.
“Namun, ini dapat berubah menjadi kolaborasi. Itulah yang dinamakan coopetition, yaitu kompetitor saling kerja sama untuk mencapai tujuan atau maju bersama,” katanya.
Tedi menjelaskan, tindakan coopetition, dengan kesepakatan bersama, akan menjadi taktik atau strategi bisnis yang memperluas pasar dan berpeluang membentuk bisnis baru.
“Sangat banyak sebetulnya perusahaan-perusahaan yang semula kompetitor berubah menjadi coopetition, misalnya Pfizer dan BioNTech pada Maret 2020, yang mengembangkan vaksin Covid-19,” katanya.
“Kolaborasi Google dan Apple menciptakan teknologi pelacakan kontak untuk Covid-19. Teknologi ini memudahkan pemerintah dan pihak terkait membuat kebijakan dan notifikasi yang efektif menghadapi penyebaran Covid-19.”
Semua itu, lanjut Tedi, sangat tepat jika diterapkan dalam APJII.
“Manfaatnya akan dirasakan bersama, pemerintah akan dapat menerapkan kebijakan mengenai tata kelola internet dengan baik, dan masyarakat akan menuai manfaatnya dengan maksimal juga,” tutup Tedi.(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib