Lihat, Aksi Sportif Braima Dabo Memapah Lawannya Hingga ke Garis Finis

Sabtu, 28 September 2019 – 08:47 WIB
Braima Dabo (kanan) memapah Jonathan Busby untuk melewati garis finis. Foto: AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV

jpnn.com, DOHA - Atlet dari Guinea-Bissau Braima Dabo membuat dunia terpana saat membantu rivalnya dalam nomor lari 5.000 meter putra Kejuaraan Dunia Atletik di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (27/9) waktu setempat.

Dabo membantu Johnathan Busby dari Aruba melintasi garis finis. Aksinya ini disebut sebagai unjuk sportivitas memukau.

BACA JUGA: Ukir Rekor, Lalu Muhammad Zohri Tembus Olimpiade 2020

Itu adalah akhir menyakitkan sekaligus mengharukan pada heat pembuka nomor 5.000m putra, ketika Busby yang hampir pingsan, ditolong oleh Dabo pada putaran terakhir untuk mencapai garis finis. Kedua atlet itu melintasi garis finis untuk disambut tepuk tangan meriah penonton di Stadion Khalifa.

"Tujuan utama saya adalah mewakili negara saya sebaik mungkin dan saya senang bisa membantu orang lain," kata Dabo kepada Reuters.

BACA JUGA: Derbi Madrid: Mimpi Buruk Real Bernama Diego Costa

BACA JUGA: Gegara Demo, Awkarin Jatuh Cinta Pada Presiden BEM UGM

"Saya melihat dia tak berlari dengan cara yang benar, dia oleng, saya tahu dia tak akan sampai finis. Saya sudah tahu saya tak akan bisa memecahkan rekor pribadi saya, jadi begitu saya tahu itu, lebih baik mengejar tujuan utama, yaitu menuntaskan lomba. Pikiran saya adalah membantu dia menyelesaikan lomba, itu poin dari lomba ini," kata Dabo.

Heat ini dimenangi oleh Selemon Barega dari Ethiopia dengan catatan waktu 13 menit 24,69 detik, tetapi upaya heroik yang berlangsung di belakang pemenanglah yang memenangkan hati penonton.

Ketika kedua atlet melintasi garis finis hampir lima menit kemudian, Dabo memapah Busby sampai personel darurat muncul hingga pelari Aruba itu didudukkan di kursi roda dan dibawa ke luar dari lintasan.

Tak ada kabar soal kondisi Busby yang berusia 33 tahun. "Dia berterima kasih kepada saya dan dia kesakitan, dia tak bisa bicara banyak, lagi pula, bahasa kami berbeda sehingga tak bisa lama berbicara," kata Dabo

Ditanya tentang reaksi orang banyak terhadap sikapnya, Dabo yang rendah hati mengatakan tak ada yang berubah. "Saya tetap sama seperti yang dulu, saya bangga ada di sini mewakili negara saya," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler