jpnn.com, CIREBON - Aksi pencurian terjadi di Masjid Al Hidayah, Desa Getasan, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Pelaku yang beraksi seorang diri di dalam masjid terekam CCTV.
BACA JUGA: Kombes Deonijiu Peringatkan Gangster jangan Berulah
Aksi pelaku baru diketahui oleh pengurus masjid pada Jumat siang (19/3) saat mengecek CCTV secara bersama-sama.
“Baru diketahui habis Jumatan (kemarin, red). Pas kami kumpul-kumpul, lihat rekaman CCTV, ternyata uang yang dikumpulkan di laci dan ponsel jadul milik masjid itu hilang karena dicuri orang,” kata Tohir, aparat Desa Getasan.
BACA JUGA: Rombak Direksi Pos, Menteri BUMN Tunjuk Siti Choiriana
Dalam rekaman CCTV, aksi pelaku dilakukan pada Minggu siang (14/3) sekitar pukul 11.40 WIB. Ciri-cirinya laki-laki dengan mengenakan baju warna putih, sarung merah, dan jaket merah diselempangkan di pundak.
Saat itu telihat situasi sepi. Pelaku masuk melalui pintu samping sebelah utara, terlihat santai, bahkan sambil merokok.
Dia lalu mendekati laci dan mencari barang berharga di situ. Uang receh di plastik dengan total sekitar Rp600 ribu diambil.
Begitu pula ponsel jadul yang ada di laci, juga diembat. Setelah aksi itu, pelaku kemudian keluar dari masjid.
“Awalnya hilang dikira diambil orang gila. Karena koin Rp100 atau Rp200-an. Kita biasa aja. Tapi pas lihat CCTV, ternyata bukan orang gila. Kerugian kurang dari Rp1 juta. Kepada siapa pun yang mengambil uang dan ponsel itu, kami mohon segera dikembalikan. Karena perbuatan saudara terekam CCTV. Kami beri kesempatan 3×24 jam,” tegas Tohir.
Melihat dari perawakannya, Tohir mengaku tidak kenal dengan tersangka. Ia menduga, pelaku adalah orang desa luar yang kebetulan lewat dan mampir ke masjid.
Tetapi, ia akan berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas atas kejadian tersebut. “Kami tidak laporan. Tapi nanti kami koordinasi dengan Bhabinkamtibmas atas kejadian ini,” katanya.
Menurutnya, pencurian di masjid tersebut sudah yang keempat kalinya. Dua kali terjadi sebelum CCTV dipasang.
Untuk mengantisipasi kemalingan, kotak amal pun digembok dan dirantai. “Sudah empat kali sekarang. Dulu dua kali kejadian, makanya dipasang CCTV. Tapi kejadian lagi meskipun ada CCTV,” katanya. (cep/radarcirebon)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti