jpnn.com - PURBALINGGA – Kejadian unik di acara ketika pembukaan lomba baris-berbaris antar satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang digelar di Alun-alun Purbalingga, Jawa Tengah, kemarin (26/8).
Kepala Satpol PP Kabupaten Purbalingga yang juga ketua panitia lomba Drs Suroto, "dihukum" push up 17 kali oleh Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM.
BACA JUGA: Akhirnya, Kloter 40 Berangkat ke Tanah Suci
Mantan Sekretaris Bappeda Kabupaten Purbalingga ini terpaksa push up, sebagai konsekuensinya menggantikan kepala SKPD yang memilih absen dalam lomba yang digelar Pemkab Purbalingga dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 71.
"Mohon izin, saya (push up) mewakili teman-teman kepala SKPD yang tidak mengirimkan wakilnya dalam lomba ini," katanya, sebelum melakukan push up di hadapan peserta dan bupati.
BACA JUGA: Suami Rutin Minum Jamu Galian Singset, Istri Malu, Minta Cerai
Sebelum "dihukum" push up, Tasdi sempat kecewa dengan absennya beberapa SKPD dalam lomba yang digelar untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 71.
Menurutnya, meski hanya berupa lomba baris-berbaris tapi kegiatan ini sebagai penghargaan atas perjuangan para pahlawan.
BACA JUGA: Kiriman Ortu Sering Ngadat, Mahasiswi Nyambi jadi PSK, Tarifnya Wow!
Selain itu, kegiatan ini juga digelar untuk menunjukkan kekompakan SKPD dan menjalin silaturahmi.
"Saya minta kepada kepala SKPD yang tidak mengirimkan wakilnya untuk maju ke depan dan push up sebagai hukuman," kata Tasdi.
Namun hingga lima menit lebih Tasdi menunggu, tak ada satu pun kepala SKPD yang maju ke depan. Sehingga akhirnya Suroto sebagai ketua panitia memilih mewakili para kepala SKPD untuk melaksanakan "hukuman" push up.
Berdasarkan data di panitia, SKPD yang tidak mengikuti lomba baris-berbaris yakni Bagian Kesra, Bagian Humas, Bagian Hukum dan HAM, Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Bagian Perekonomian, Kecamatan Kutasari, Kecamatan Karangreja, dan Kecamatan Karangjambu. Sedangkan sisanya mengirimkan perwakilannya, meski harus tampil seadanya karena minim latihan.
Kepala Bagian Humas Rusmo Purnomo mengatakan, SKPD-nya tidak mengirimkan wakil karena keterbatasan personel. "Semua personel humas turun ke lapangan untuk meliput kegiatan. Sehingga untuk ikut kami kekurangan personel," ujarnya.
Hal itu terlihat banyak kejadian salah gerakan yang dilakukan peserta. Meski demikian lomba tetap lancar. Bahkan penonton justru merasa terhibur dengan adanya peserta yang salah gerakan atau melakukan gerakan yang kurang sempurna.
Setelah dilakukan penilaian oleh juri dari Kodim 0702/Purbalingga, Polres Purbalingga, dan TNI AU Lanud Wirasaba, akhirnya Kecamatan Kejobong berhasil menjadi juara pertama, juara kedua dari DPPKAD, dan juara ketiga diraih Satpol PP. (tya/sus/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rajin Salat, Tukang Becak Meninggal di Masjid
Redaktur : Tim Redaksi