Lihat nih, Besarnya Api yang Melahap Dua Kapal Pengangkut BBM Ini

Kamis, 19 November 2015 – 04:04 WIB
Foto: Batam Pos / JPNN.com

jpnn.com - ANAMBAS - Dua kapal pengangkut minyak terbakar di pelabuhan Teluk Rid Tanjungmomong Tarempa, Rabu (18/11) sekitar pukul 09.00 WIB.

Satu diantaranya adalah kapal Sea Power yang merupakan kapal besi milik Gan Hok, yang biasanya digunakan untuk mengangkut minyak dari Selat Lampa Natuna ke Anambas.

BACA JUGA: Masyarakat dan Pelajar Moratai Serbu Kapal Perang TNI AL, Ada Apa?

Sementara satu kapal lagi KM Tulai 2000 yang merupakan kapal kayu dari Kelurahan Letung Kecamatan Jemaja.

Diketahui saat kebakaran tersebut terjadi, kapal Sea Power masih bermuatan berisi solar penuh kurang lebih 100 kl ditambah puluhan kiloliter minyak tanah. Meski tidak ada ledakan tapi cukup membuat warga panik karena api menyala cukup besar dan mengeluarkan asap hitam tebal menyelimuti langit Tarempa.

BACA JUGA: Suka Mesum, Hakim Berfantasi Pegawainya Seperti Artis India

Warga pun berbondong-bongdong medatangi tempat kejadian untuk menyaksikan secara langsung. Pada saat kejadian berlangsung tidak ada terlihat satupun petugas kebakaran yang turun untuk memadamkan api.

Hanya beberapa warga saja yang berusaha memadamkan api dengan mesin robin yang diangkut dipompong kecil. Kebakaran di kapal Sea Power baru bisa dipadamkan sekitar pukul 10.15 WIB. Sementara itu kapal kayu KM. Tulai 2000 tidak bisa diselamatkan.

BACA JUGA: Bejat! Dua Paman Setubuhi Keponakan Sampai Gila!

Kapal habis terbakar tidak perairan Tanjung Momong Tarempa setelah hanyut terbawa angir. Kepala kamar Mesin Kapal Sea Power, Johan, menjelaskan, kejadian itu bermula pada saat transfer BBM dari kapal Si Power ke KM. Tulai 2000.

Mesin robin yang digunakan untuk memompa BBM berada di Kapal Sea Power. Kemudian disalurkan ke KM Si Tulai 2000.

Pada awalnya kata johan, penyaluran BBM berjalan baik dan lancar,setelah berjalan beberapa menit, tiba-tiba selang yang menyalur ke arah KM. Tulai 2000 pecah sehingga minyak menyembur dari selang itu.

"Mungkin pinyak yang menyembur itu terkena percikan api dari knalpot robin," ungkap Jhon di TKP seperti dikutip dari batampos.co.id (JPNN Grup), Rabu (18/11).

Namun ia juga tidak mengetahui pasti apakah minyak tanah ataukan solar yang saat itu sedang dipompa. "Kita tidak tahu apa itu minyak tanah atau solar, kita juga tidak tahu berapa banyak yang sudah tersalur di KM. Tulai 2000," ungkap Johan.

Ia juga mengaku tidak tahu menahu berapa banyak muatan yang harus ditrnasfer ke KM. Tulai 2000. "Kita tak tahu berapa yang harus ditransfer karena kita cuma mompa saja. "Di mesin juga tidak ada flow meter, jadi tidak tahu berapa banyak yang sudah tersalur," jelasnya.

Sementara itu kapten Kapal KM. Tulai 2000 Firdaus, menjelaskan, kejadian tersebut terjadi karena ada selang bocor. Sehingga minyak menyembur keatas. Pada saat itu mesin robin langsung dimatikan langsung terjadi kebakaran. "Karena mesin mati mendadak, knalpot robin itu mengeluarkan percikan api, setelah itu tiba-tiba menyambar," ungkap Firdaus.

Pada awalnya, kata Firdaus, hanya kapal Sea Power saja yang terbakar, tapi setelah itu tidak lama kemudian api langsung merembet kekapal satunya. "Kejadiannya begitu cepat, kita mau memotong tali agar terlepas dari kapal Sipower saja tidak sempat kapal kita juga ikutan terbakar," jelasnya.

Namun saat ditanya berapa banyak muatan yang harus dibawa, ia juga mengaku tidak tahu. "Saya tak tahu berapa yang harus kita muat, saya cuma bawa saja," jelasnya.(sya/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Pemprov NTB Tagih Janji Nih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler