jpnn.com, JAKARTA - Pelarian buron kelas kakap Djoko S Tjandra akhirnya berakhir di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (30/7).
Kini, terpidana kasus pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali itu telah berada di Mabes Polri setelah ditangkap dan langsung dibawa ke Indonesia.
BACA JUGA: Djoko Tjandra Ditangkap di Luar Negeri, Kabareskrim Bergerak ke Bandara Halim
Dengan mengenakan baju tahanan warna oranye, Djoko tiba di Bandara Halim Perdanakusuma dengan pesawat khusus. Wajah bos PT Era Giat Prima (EGP) itu tertutup masker, sementara tangannya diikat.
Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya telah memburu Djoko tak lama setelah taipan kelahiran 27 Agustus 1951 di Sanggau, Kalimantan Barat itu berulah. Bareskrim pun membentuk tim khusus (timsus) demi mengendus keberadaan Djoko.
BACA JUGA: Kabareskrim Langsung Turun Tangan, Ini Kronologi Penangkapan Djoko Tjandra di Malaysia
“Atas perintah Kapolri (Jenderal Pol Idham Aziz, red) kemudian membentuk timsus (tim khusus, red). Secara intensif mencari keberadaan Djoko Tjandra,” ujar Komjen Sigit di Bandara Halim Perdanakusuma.
Tim Bareskrim mengendus Djoko berada di Kuala Lumpur. Selanjutnya, Bareskrim menghubungi Polis Diraja Malaysia (PDRM).
BACA JUGA: Djoko Tjandra Terbukti Penjahat, Kok Malah Diberi Paspor oleh Imigrasi?
“Kapolri lalu kirim surat ke PDRM untuk bersama-sama melakukan kegiatan dalam rangka upaya pencarian,” sambungnya.
“Alhamdulillah tadi siang kami mendapat informasi yang bersangkutan atau target bisa diketahui. Tadi sore kami dari Bareskrim bersama tim khusus, Kadiv Propam (Irjen Ignatius S Widiatmono, red) berangkat (ke Malaysia) melakukan pengambilan,” sambung Komjen Sigit.
Walakhir, Polri dan PDRM menangkap Djoko. “Alhamdulillah berkat kerja sama kami Bareskrim dengan PDRM saat ini narapidana Djoko sudah diamankan,” tegasnya.(elf/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan