jpnn.com, SUMBA TIMUR - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak Presiden Joko Widodo menanam dan memanen tanaman pangan sorgum di Desa Laipori, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (2/6).
Program budidaya sorgum di Kabupaten Sumba Timur dilakukan di Desa Laipori seluas 3.200 hektar dan Desa Ngohung seluas 800 hektar.
BACA JUGA: Pegadaian Ungkap Modus Baru Penipuan Lelang Online, Waspada!
Purnawirawan TNI ini menginisiasi program budidaya sorgum, sebagai salah satu produk pangan alternatif yang mampu menjawab ancaman krisis pangan dunia.
"Sudah saatnya tanaman Sorgum dibudidayakan secara luas di Indonesia. Sorgum ini tanaman bandel yang bisa hidup di mana saja, dalam kondisi apa pun, bahkan di daerah yang kurang air sekalipun," ujar Moeldoko.
BACA JUGA: Permudah Layanan, Euronet Worldwide Gunakan Platform REN Pada Jalin Nusantara
Sorgum terbukti mampu dibudidayakan di lahan yang marginal dan kritis.
Lahan tersebut mampu disulap menjadi lahan produktif yang diproyeksi menghasilkan Rp 50 juta per tahun dari hasil panen 15 ton sorgum.
BACA JUGA: Gestur Politik Jokowi di Rakernas Projo Restui Ganjar-Moeldoko di Pilpres 2024?
Tidak hanya mudah dibudidayakan, sorgum juga mengandung nutrisi dan zat gisi yang cukup tinggi, sehingga cocok untuk dijadikan makanan pengganti beras, jagung dan gandum.
"Kita ingin punya banyak alternatif yang bisa dikerjakan di negara ini. Diversifikasi pangan, tidak hanya bergantung pada beras, karena kita juga memiliki jagung, kita memiliki sagu, dan tanaman lama kita, sorgum," kata Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya.
Moeldoko bersama Presiden dan Ibu Negara juga menyempatkan diri untuk menanam benih sorgum di lahan budidaya seluas 400 hektar di Desa Laipori.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada