jpnn.com - PINULA - Korban longsor di pinggir kota Guatemala bertambah setelah tim penyelamat berhasil mengevakuasi lebih banyak mayat yang tertimbun dari lokasi kejadian.
Kini korban tewas telah mencapai 56 orang, sementara 350 orang lagi diyakini masih hilang.
BACA JUGA: Terinfeksi MERS, Warga Arab Saudi Meninggal saat Liburan Di Filipina
Juru bicara pemadam kebakaran Guatemala, Julio Sanchez mengatakan, upaya mengali tanah dan lumpur juga semakin giat dilakukan setelah kejadian yang menimpa 125 rumah di Cambray pada malam Kamis itu.
"Berdasarkan pemantauan, jumlah kematian diperkirakan meningkat lagi," katanya sambil menambahkan perkiraan awal angka korban adalah 600 orang.
BACA JUGA: Dua Bom Bunuh Diri Guncang Nigeria
Selain itu, Koordinator Layanan Darurat, Sergio Cabanas pula mengatakan, pekerja penyelamat turut membawa anjing pelacak dengan meniup peluit untuk mendeteksi mangsa.
BACA JUGA: Dua Anggota Militer Niger Tewas Baku Tembak dengan Boko Haram
"Ini juga untuk mengetahui apakah korban terperangkap masih bernyawa di dalam timbunan lumpur dan sisa reruntuhan," katanya.
Bila tidak ada respon di dengar, ia disusul dua tiupan peluit, yaitu sebagai tanda bahwa pekerja mulai bekerja menggali. (Reuters/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Mempercantik Rumah, Enam Anak Ini Malah Tewas Tertimbun Tanah
Redaktur : Tim Redaksi