Lihat nih, Pencuri Menangis Menyembah Korbannya di Masjid

Senin, 27 Juni 2016 – 21:40 WIB
Rifki, pemuda yang mengambil handphone petugas masjid menangis sambil memohon dimaafkan oleh korbannya. Foto: eggi/batampos.co.id/jpg

jpnn.com - BATAM – Rifki, 25, yang mengaku warga Jakarta diamankan jamaah setelah tertangkap tangan mencuri dua unit ponsel milik Salim, petugas masjid At-Taubah di Bengkong Indah Atas, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (26/6) sore.

Rifki nekat mengambil ponsel milik Salim lantaran butuh uang untuk pulang ke kampung halamannya di Jakarta.

BACA JUGA: Korban Diminta Kenali Wajah Oknum Polisi di Toko Suvenir Persija

Penangkapan Rifki terbilang unik. Bermula saat ia hendak menjual ponsel hasil curiannya kepada muazin masjid Al-Fitrah Tiban Koperasi.

“Dari siang tadi dia sudah disini (mesjid). Saya juga memperhatikan gerak geriknya. Kecurigaan saya itu makin bertambah waktu orang salat. Waktu orang salat dia malah ke toilet. Selesai orang salat baru dia keluar,” ungkap muazin masjid Al-Fitrah, Jufri, seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Wanted! Pelaku Berbadan Kekar, Berambut Gondrong

Setelah Jufri dan warga lainnya selesai mengerjakan salat, pelaku pun kemudian menemui Jufri. Awalnya menawarkan salah satu ponsel hasil curiannya.

“Dia nawarkan ponsel nokia sama saya seharga 40 ribu. Uang itu katanya untuk beli pulsa,” kata Jufri.

BACA JUGA: Edan! Bawa Motor Ugal-ugalan, Nekat Tabrak Anggota TNI

Sepakat dengan harga ponsel tersebut, kemudian pelaku kembali menawarkan ponsel merek Lenovo hasil curian lainnya dengan seharga Rp 500 ribu.

“Dia nawarkan lagi hape Lenovo itu. Dia awalnya minta harga 500 ribu. Kemudian saya tawar 400 ribu dan akhirnya dia mau,” kata Jufri lagi.

Sepakat dengan harga kedua ponsel tersebut, Jufri pun kemudian melakukan pengecekan terhadap ponsel merek Lenovo yang akan dijual pelaku.

“Saat saya cek itu saya temukan foto teman saya (Salim). Setelah itu saya langsung nelpon salim dan menanyakan apakah hapenya hilang. Saat saya tanya ternyata benar, ponsel dia hilang dua hari yang lalu,” ujarnya lagi.

Setelah mendapatkan kepastian bahwa ponsel tersebut milik temannya semasa kuliah di IPSI. Jufri pun menunda pembayaran kepada pelaku sembari menunggu temannya datang dan menghubungi warga sekitar.

Warga yang mendapatkan kabar dari Jufri langsung mendatangi masjid Al-Fitrah untuk mengamankan pelaku dan menelepon polisi.

Sebelum polisi datang, pelaku sempat meminta maaf dan menangis sejadi-jadinya di hadapan sejumlah warga.

“Maaf kan saya pak. Saya mohon pak, saya janji gak akan ngulanginya lagi,” ungkap pelaku sambil bersujud menyembah korban.

Sementara itu, Salim yang merupakan korban dalam aksi pencurian ini mengungkapkan pencurian ini berawal dari pelaku yang menumpang hidup di tempatnya bekerja sebagai muazin di masjid At-Taubah, Bengkong.

“Awalnya dia datang ke tempat saya dan mengaku telah kehilangan tasnya. Makanya, saya beri dia tumpangan untuk tinggal bersama saya,” ungkap Salim saat ditemui di TKP penangkapan pelaku.

Bersama Salim, pelaku sempat tinggal selama seminggu yang seluruh biayanya hidupnya ditanggung oleh Salim. Bahkan Salim juga meminjamkan uangnya sebesar Rp 700 ribu untuk biaya kepulangan pelaku ke Jakarta.

“Dia pinjam uang, katanya mau pulang ke Jakarta. Pas dia pergi itu, rupanya hape saya juga dibawa sama dia,” ujarnya.

Karena diduga mudik hanya modus, pelaku tetap diserahkan ke polisi. (egi/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Belum Temukan Motif Penyerangan Toko Suvenir Persija


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler