Lihat nih...Dua Politisi PDIP Saling Melotot

Selasa, 10 Maret 2015 – 07:18 WIB
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon terpilih Mustofa dan Suherman berhadapan di sela konfercab Senin (9/3). Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon/JPNN

jpnn.com - CIREBON – Kericuhan terjadi di Konferensi cabang (konfercab) PDIP Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kemarin.

Kericuhan muncul  setelah ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon terpilih Mustofa mengumumkan struktur kepengurusan partai.

BACA JUGA: Dana Parpol, JK: Rp 1 Triliun Satu Partai per Tahun? Wuiihhh

Suherman, bendahara kepengurusan sebelumnya, tidak puas dengan hasil penyusunan struktur kepengurusan periode 2015–2020 itu. Dia langsung mendatangi Mustofa untuk mempertanyakan jabatan struktural partai yang hanya menempatkannya di posisi wakil bendahara bidang internal dan inventarisasi kekayaan partai.

Dalam kesempatan tersebut, Suherman tiga kali menyampaikan interupsi perihal ketidakpuasannya. Pertama, saat Mustofa membacakan nama sekretaris DPC PDI Perjuangan periode 2015–2020.

BACA JUGA: Jelang Eksekusi di Nusakambangan, 2 Kapal Perang AL Siaga

Ternyata, yang dipilih ketua DPC terpilih adalah Edi Mustofa. ’’Interupsi, ini tidak sesuai dengan kesepakatan pada saat musyawarah mufakat,’’ kata Suherman.

Kemudian, pria yang biasa disapa Anger itu kembali menyampaikan interupsinya sebelum pembacaan sumpah jabatan yang dipimpin Ketua DPP PDI Perjuangan Nusirwan Sujono.

BACA JUGA: Salah Nama, Terpidana Mati Itu Ajukan PK

Namun, interupsi yang berisi nada protes atas hasil penyusunan struktur pengurus berhasil diredam Nusirwan. Dia pun meminta agar Anger mengikuti prosesi pembacaan sumpah atau janji jabatan.

Pasca pembacaan janji atau sumpah jabatan, Anger kembali memprotes Mustofa dengan mendatangi langsung yang tengah berdiri di dekat meja depan peserta konfercab paling kanan. ’’Maksudnya apa ini Ji (panggilan Mustofa, Red)? Hasil ini tidak sesuai dengan kesepakatan,’’ ujarnya.

Mustofa menjawab protes Anger bahwa hasil itu sesuai dengan kesepakatan bersama tim formatur. Tidak terima dengan jawaban tersebut, Anger langsung bersitegang dengan Mustofa. Wajah mereka saling berhadap-hadapan. Melihat situasi itu, satgas dan peserta konfercab langsung memisah dua kader tersebut guna menghindari pertikaian secara fisik.

Anger pun langsung dibawa beberapa orang ke luar arena konfercab. Terkait dengan aksi protes Anger tersebut, Mustofa menyatakan bahwa struktur pengurus yang sudah disusun dan diumumkan merupakan sebuah proses yang cukup menyulitkan karena harus mengakomodasi seluruh elemen demi kekondusifan dan kesolidan partai.

Namun, karena keterbatasan posisi struktural dan kewenangan, akhirnya dia harus memutuskan. ’’Ini hasil yang terbaik,’’ katanya.

Selain itu, tidak ada ketentuan bahwa peserta yang ikut musyawarah mufakat yang terdiri atas tiga orang yang direkomendasikan DPP PDI Perjuangan kemudian tidak terpilih sebagai ketua harus menjadi sekretaris atau bendahara.

’’Saya ingin mengakomodasi, tapi formatur menolak. Saya menghormati proses demokrasi dan itulah yang terbaik,’’ imbuhnya.

Alasan penolakan formatur berkaitan dengan kinerja yang bersangkutan dalam kepengurusan 2010–2015 saat menjabat bendahara. Sementara itu, salah satu amanat dalam konfercab adalah transparansi keuangan.

’’Keuangan siapa yang pegang? Nah, dia itu kan dulu bendahara,’’ ungkapnya.

Menurut Mustofa, sebelum disumpah, sempat ditawarkan oleh DPP bersedia atau tidak. ’’Kalau tidak, ya sudah,’’ ucapnya.

Ke depan, pihaknya mempersiapkan program-program yang akan disampaikan di dalam kongres di Bali.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Suherman menjelaskan bahwa protesnya itu dikarenakan ketua DPC terpilih melanggar komitmen. Yakni, akan menempatkannya dalam jabatan sekretaris. Tetapi, setelah diumumkan, dia hanya ditempatkan di jabatan wakil bendahara. ’’Saya ini dizalimi dan dibohongi,’’ jelasnya.

Jika memang struktur tersebut tetap dipertahankan, ada unsur pemaksaan sehingga SK 066 dan 067 tidak dianggap. ’’Ini akan saya laporkan ke DPP dan lapor ke polisi. Karena tadi saya sempat dipukul dan dicekik oleh orang mereka,’’ ujarnya.

Konfercab dilakukan serentak bagi sejumlah DPC PDIP di Jawa Barat. Sembilan wilayah Jawa Barat bagian timur melaksanakannya di Cirebon. Yaitu, PDI Perjuangan Kota/Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Banjar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya.

’’Konfercab ini mengambil tema Konsolidasi Organisasi Menuju Kongres IV di Bali dan dibuka oleh dr Ribka Ciptaning sebagai perwakilan pengurus DPP PDI Perjuangan,’’ ungkap pengurus DPP PDI Perjuangan Jawa Barat Abdy Yuhana.

Dia menjelaskan, mekanisme pelaksanaan konfercab kali ini berbeda dengan periode sebelumnya. Dulu pemilihan dilakukan melalui voting atau suara terbanyak dari PAC PDI Perjuangan. Kini mekanismenya adalah musyawarah mufakat.

’’Tidak ada voting. Keputusan siapa yang akan menjadi ketua DPC PDI Perjuangan diserahkan pada hasil musyawarah mufakat antarcalon yang terjaring, yakni tiga orang calon untuk setiap DPC,’’ jelasnya. (jun/JPNN/c19/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Jualan Akik, Keluarga Bantah Terlibat ISIS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler