jpnn.com, GORONTALO - Orang tua murid yang saat ini sibuk mengeluhkan soal proses belajar mengajar mungkin perlu juga melihat kesusahan lain yang dihadapi anak-anak sekolah dan guru di Gorontalo.
Di saat orang lain sedang ribut mendebatkan pembelajaran jarak jauh dengan daring, guru dan pelajar di Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo sibuk memikirkan bagaimana caranya berangkat ke sekolah.
BACA JUGA: Ganjar Sidak ke Sekolah, Mengingatkan Para Guru Patuh Protokol Kesehatan
di Kecamatan Tapa terdapat delapan SD, yang lokasinya menyebar. Banyak guru dan siswa yang untuk ke sekolah harus berjalan kaki cukup jauh, bahkan harus masuk ke sungai untuk menyeberang ke lokasi sebelah.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira untuk TNI-Polri, Habib Rizieq Bereaksi, Denny Siregar Ribut
Guru dan siswa harus melintasi Sungai Polanggua untuk melakukan aktivitas belajar mengajar karena belum tersedianya jembatan menuju SDN 6. (Antara)
Sungai Polanggua yang cukup besar, tidak memiliki jembatan sehingga para guru dan pelajar itu harus melewatinya.
BACA JUGA: Wajah Asli Vernita Syabilla Sebelum Operasi Plastik, Beda Banget
Jadi kalau hendak ke sekolah, mereka harus masuk ke sungai, berbasah-basah. jika arus sungai sedang besar, mereka tentu tak bisa menyeberang.
Tidak jarang warga yang merasa kasihan pada para siswa ikut membantu menyeberangkan mereka dengan suka rela.
Terdapat sejumlah foto dari Antara yang diambil saat pengajar dan murid SDN 6 di Desa Langge, Kecamatan Tapa menyeberang sungai Polanggua.(nis/ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia