Lihat Rani, Orang Dekat Luthfi Langsung Terpikat

Selasa, 05 Februari 2013 – 22:06 WIB
Rani saat dilepas KPK. Foto: Dok/JPNN
JAKARTA - Mahasiswi Universitas Moestopo, Maharani Suciono turut ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat pada saat operasi tangkap tangan kasus suap impor daging sapi, Selasa (29/1) pekan lalu. Rani -panggilan Maharani- ditangkap bersama Ahmad Fathanah yang disebut-sebut sebagai orang dekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq.

Bagaimana Rani bisa berkenalan dengan Ahmad? Menurut pengacara Maharani, Wisnu Wardana, kliennya bertemu dengan Ahmad pertama kali pada tanggal 28 Januari 2013. Pertemuan itu tidak didasari rasa saling mengenal. Saat itu, Rani sedang bersantai dengan temannya di sebuah kafe di Senayan City.

Kebetulan, di kafe itu juga ada Ahmad. Menurut Wisnu, begitu Rani tiba di kafe, Ahmad sudah langsung ingin berkenalan.

"Itu sempat diutarakan Ahmad melalui pesan singkat. Ahmad mau kenalan tapi tidak berani menghampiri karena Rani bersama teman-temannya," kata Wisnu dalam jumpa pers di Hotel Narendra, Jakarta, Selasa (5/2) malam.

Singkat cerita, Ahmad menitipkan secarik kertas kepada pelayan kafe. Ia meminta kertas itu disampaikan ke Rani. Kemudian kertas itu disampaikan saat Rani hendak ke toilet.

"Pesan itu tertulis nomor handphone dan nama Ahmad. Lalu Rani bertanya (ke pelayan kafe, red): "pesan ini untuk saya apa untuk teman saya?" Lalu waitress itu mengatakan, "untuk Mbak (Rani)"," kata Wisnu.

Karena Rani penasaran dengan nomor handphone di kertas itu, ia pun kemudian mengirim pesan singkat kepada Ahmad. Pesan itu ternyata direspon Ahmad. Setelah itu Ahmad mengajak Rani untuk makan malam.

"Rani keesokan harinya diajak bertemu untuk ngobrol sekaligus dinner. Lalu Rani dengan tegas mengatakan just dinner," kata Wisnu.

Lalu karena Rani menganggap biasa saja pertemuan itu, ia datang telat. Ia baru tiba di Cafe sekitar pukul 18.30 WIB. Saat tiba di sana, Rani bertemu dan bersalaman layaknya orang berkenalan.

"Yang terjadi sungguh sangat normal dan tidak ada niat untuk berbuat macam-macam. Yang Ahmad lakukan untuk menyewa Rani untuk koleganya, itu tidak benar," kata Wisnu.

Bahkan menurut Wisnu, tidak pernah ada pembicaraan tentang hubungan layaknya suami-istri yang dilakukan antara Ahmad dan Rani. Hal itu pun mempengaruhi keluarga, lingkungan dan tempat kuliah Rani. "Ibunya pun juga merasa terpukul," ujarnya.

Wisnu menjelaskan, Rani sama sekali tidak mengenal Ahmad. Rani baru mengetahuinya karena diberitahu oleh penyidik KPK pada saat ia diperiksa di sana. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Reaksi SBY Bisa Dianggap Intervensi KPK

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler