jpnn.com, PONTIANAK - Perairan Kalimantan Barat masih menjadi area empuk bagi nelayan asal Vietnam untuk mencuri ikan.
Karena itu, Badan Keamanan Laut (Bakamla) meningkatkan pengamanan di perairan kawasan perbatasan melalui operasi patroli bersama.
BACA JUGA: DKP Aceh Bakal Tenggelamkan 3 Kapal Nelayan Thailand
“Kami meningkatkan kehadiran kami di sana dalam Operasi Bakamla, Operasi Bersama Nusantara maupun operasi yang dilaksanakan instansi secara mandiri,” kata Direktur Operasi Bakamla Laksamana Pertama TNI Rahmat Eko Raharjo, Jumat (24/3).
Dia menambahkan, KP Hiu Macan 01 milik Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan-Kementerian Kelautan dan Perikanan (PSDKP-KKP) menangkap 13 kapal nelayan dengan 96 ABK asal Vietnam.
BACA JUGA: 164 Kapal Asing Bikin Indonesia Rugi Rp 874 Miliar
Nelayan asing itu kepergok menangkap ikan secara ilega di Laut Natuna.
Dia menambahkan, nelayan asing itu menggunakan jaring trowl.
“Ada upaya untuk mengelabui petugas dengan menggunakan bendera Indonesia dan nama kapal berbahasa Indonesia,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, para nelayan asing itu tak melawan saat ditangkap.
“Saat dilakukan pemeriksaan, mereka kooperatif,” ujar Rahmat.
Berdasarkan pantauan Rakyat Kalbar, nelayan asal Vietnam tersebut tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia.
Namun, salah satu nelayan bisa berbahasa Melayu (Malaysia) walaupun tidak begitu lancar.
“Sudah lima hari di perairan Indonesia,” kata Pong, salah satu nelayan. (Ambrosius Junius/Hamka Saptono)
Redaktur & Reporter : Ragil