jpnn.com - JAKARTA - Kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM membawa pengaruh positif bagi sektor perbankan. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengungkapkan, kebijakan tersebut akan membuat stabilitas sistem keuangan lebih longgar.
"Penurunan harga BBM itu menunjukkan dalam jangka panjang fundamental ekonomi akan lebih sehat. Likuiditas perbankan lebih longgar juga nanti," tuturnya di Jakarta akhir pekan lalu.
BACA JUGA: Perdagangan RI-ASEAN Defisit
Dia mengatakan, fundamental ekonomi akan pulih lantaran dilandasi pengambilan kebijakan yang lebih rasional.
"Otomatis keyakinan pasar juga membaik," tambahnya.
BACA JUGA: Pengusaha Menjerit Kesetrum Tarif Listrik
Sektor perbankan diprediksi terimbas positif dengan kebijakan tersebut. Perbankan, lanjut dia, akan lebih leluasa mengejar target tahun ini.
"Kredit akan ke arah batas atas. Mudah-mudahan perbankan lebih optimistis mengejar target tahun ini," katanya.
BACA JUGA: Awas Kredit Macet KPR
Hingga Oktober 2014 lalu, pertumbuhan kredit tercatat 12,62 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan September 2014 sebesar 13,16 persen. Ke depan, bank sentral memprediksi pertumbuhan kredit di kisaran 15-17 persen.
Pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan kembali meningkat sejak Agustus 2014. Pertumbuhan aset dan DPK per Oktober masing-masing 15,45 persen dan 13,93 persen (yoy).
Halim optimistis rentabilitas dan profitabilitas perbankan akan membaik.
"Secara umum, stabilitas sistem keuangan dan risiko dalam negeri terlihat tidak ada kekhawatiran terjadi guncangan. Namun, risiko eksternal harus terus diwaspadai," katanya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kondisi perbankan dari segi permodalan dan rentabilitas relatif baik dan stabil. Hal itu ditandai dengan CAR Oktober tercatat 19,63 persen dibandingkan September yang stabil di 19,53 persen. Rasio modal inti per Oktober juga naik menjadi 17,94 persem ketimbang September 17,91 persen.
Sepanjang 2014, CAR perbankan selalu berada di atas 19 persen. Sedangkan rentabilitas dan efisiensi perbankan relatif stabil yang ditandai dengan ROA dan NIM per Oktober 2014 masing-masing 2,89 persen dan 4,24 persen. Sedangkan BOPO per Oktober stabil pada posisi 76,14 persen. (dee/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lampu Landasan Halim Padam, Tiga Penerbangan Citilink Batal
Redaktur : Tim Redaksi