Lilo Kla Project: Konser Perdamaian Cibubur Murni untuk Persatuan Bangsa

Rabu, 02 Oktober 2019 – 23:59 WIB
puluhan musisi yang akan mengisi konser Musik untuk Republik. Foto: antaranews/Maria Cicilia Galuh

jpnn.com, JAKARTA - Musikus Lilo Kla Project menyesalkan munculnya komentar negatif terkait rencana konser bertajuk ‘Musik untuk Republik’. Ia mengatakan bahwa pihak yang menyerang rencana kegiatan tersebut tak ingin adanya persatuan di antara anak bangsa. 

“Kalau aku cermati sih mereka lebih menuduh, Ini yang saya bingung, kenapa mereka tidak bertanya langsung,” kata Lilo yang juga Ketua Konser Perdamaian itu, saat dihubungi awak media, Rabu (2/10).

BACA JUGA: Terkait Kabut Asap, ILUNI UI Bakal Gelar Konser Kemanusiaan

Menurutnya, konser 'Musik untuk Republik' bukanlah gerakan politik. Ia juga menegaskan bahwa konser tersebut sudah diagendakan jauh sebelum pihaknya tahu kalau tanggal 20 Oktober itu pelantikan Presiden. “Kami siapkan ini pascapemilu. Kami lihat adanya perpecahan di antara masyarakat, makanya kami hadir kembali menyatukan, merekatkan,” ujar Lilo.

Lilo mengatakan bahwa konser tersebut gratis untuk masyarakat dan akan ada charity. Rencananya akan digelar selama tiga hari, 18 hingga 20 Oktober 2019, di Cibubur. “Kami komit tidak ada sponsor, karena ini pergerakan,” jelasnya.

BACA JUGA: Puluhan Musisi Bakal Ramaikan Konser Musik untuk Republik

Kegiatan tersebut, kata Lilo, bertujuan untuk persatuan bangsa. Musisi lintas generasi dan genre ini yang akan mengisi acara adalah pendukung 01 dan 02, seperti Rhoma Irama dan sejumlah musisi lainnya. "Bang Rhoma ingin main, tapi beliau minta tanggal 23. Karena kami sudah tentukan tanggal maka acara ini sesuai jadwal," tegasnya.

Lilo mengaku tak masalah dengan cacian dan fitnah yang menyerangnya sebab mereka tidak melihat tujuan dari konser tersebut. "Saya sudah tak peduli, tapi yang kami sesalkan adalah adanya musisi lain yang menyerang personel, seperti Ahmad Albar yang fotonya dilingkari dan dituduh aneh-aneh. Segitu jahatnya mereka. Kami sedih, sesama musisi  saling menyerang," ungkapnya.

BACA JUGA: Puluhan Musisi Temui Jokowi di Istana Bogor

Mengutip pepatah Rendra, Lilo mengatakan, ketika politik memecah belah bangsa, seni lah yang bisa menjahitnya kembali. “Kami bergerak untuk menghilangkan itu sebutan 01 dan 02. Persoalan kami bertemu pak Jokowi, karena saat ini presidennya beliau. Kalaupun Prabowo presidennya dan terjadi perpecahan, kami pasti menemui untuk izin. Apapun genrenya lagu kita tetap Indonesia Raya kok,” pungkas Lilo.(mg7/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler