Lima Alasan Pria Hollywood Dibayar Lebih Mahal?

Sabtu, 27 Agustus 2016 – 05:59 WIB
Jennifer Lawrence. Foto: AFP

jpnn.com - TERJADI kesenjangan pendapatan antara laki-laki dan perempuan dalam industri perfilman Hollywood. 

Pemasukan Jennifer Lawrence yang berada di posisi puncak daftar aktris berpendapatan tertinggi 2016 masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Dwayne Johnson yang menempati posisi pertama versi aktor. 

BACA JUGA: Si CantiK Kembali Main Drama Baru Nih

Jika daftar aktor dan aktris itu dicampur, posisi JLaw yang berpenghasilan USD 46 juta (Rp 611 miliar) hanya berada di posisi keenam. Berikut penjelasan dari pakar gender dan perempuan praktisi perfilman mengenai hal itu yang dikutip dari USA Today. (len/c6/ayi)

1.    Pandangan Konvensional 

BACA JUGA: TOP, ini Alasan Marcel Siahaan Selalu Hormati Perempuan

Budaya patriarki ternyata masih berpengaruh kuat sekalipun dalam industri pop culture sebesar Hollywood. Sama dengan kebanyakan bidang pekerjaan lain, perempuan yang bekerja sebagai aktris dibayar lebih rendah jika dibandingkan dengan  pria. 

”Selama pandangan itu masih ada, perbedaan bayaran di Hollywood pun akan tetap ada,” ujar Martha Lauzen, pakar gender dari San Diego State University.

BACA JUGA: Sebelum Manggung, Raisa Selalu Minum Ramuan Khusus

2.    Peran Kecil 

Dalam film box office, tokoh utama masih didominasi laki-laki. Hanya sebagian kecil yang mengangkat perempuan sebagai tokoh utama. Misalnya, franchise Hunger Games yang diperankan JLaw. 

”Semakin kecil tokohnya, honor pun semakin kecil. Perlu ada film yang menonjolkan tokoh sentral perempuan,” ujar Kirsten Schaffer, executive director organisasi Women In Film, Los Angeles.

3.    Penonton Lebih Tertarik Aktor

Penyebab gender gap dalam hal honor juga merupakan dampak dari kecenderungan audiens. Mayoritas penonton lebih menikmati peran aktor ketimbang aktris yang membuat produsen film lebih memprioritaskan aktor. 

”Ini tentu berpengaruh pada bayaran aktris. Sebab, industri film sangat bergantung pada selera pasar,” ujar Cathy Schulman, produser dan presiden Women In Film.

4.    Isu Kurang Ngetop 

Hingga kini masalah utama dunia masih seputar politik, keamanan, dan ekonomi. Isu gender dalam berbagai hal belum mendapat prioritas. ”Jadi, masalah gender gap dalam hal honor belum mendapat perhatian serius,” tambah Lauzen.

5.    Kesuksesan Film

Masih terkait poin nomor 2, film box office yang sukses umumnya memiliki pemeran utama laki-laki. Karena itu, ketika seorang aktor hendak bermain di film selanjutnya, bayarannya bisa lebih tinggi karena kesuksesan film sebelumnya. Para aktris jarang mendapat kesempatan peran utama di film box office yang bisa membantu mereka meningkatkan honor di film berikutnya.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh...Raisa Mengalami Kesulitan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler