JAKARTA – Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki tiga wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Dari tiga wilayah itu, ternyata ada lima kecamatan yang sejak proklamasi kemerdekaan hingga sampai hari ini belum pernah menikmati memeroleh BBM bersubsidi.
Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Farid Wadjdy di hadapan Komisi VII DPR, Senin (21/5). Menurut Farid, kelima kecamatan itu adalah Kerayan, Kerayan Selatan, Kayan Hulu, Kayan Hilir dan Kayan Selatan. “Hampir seluruh BBM di masyarakat tersebut dibeli langsung dari Malaysia,” tegas Farid.
Dijelaskannya, harga BBM di Malaysia memang bervariasi dan lebih mahal dari BBM bersubsidi di dalam negeri. Yakni, antara Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per liter.
“Bila lintas batas ditutup oleh Tentara Malaysia, maka masyarakat tidak bisa mendapatkan BBM,” katanya lagi.
Farid pun menyebut hal itu sebagai kondisi yang sangat ironis karena masyarakat Indonesia yang seharusnya menikmati BBM bersubdisi justru membeli BBM dari negara lain dengan harga yang jauh lebih mahal. “Rp15 ribu hingga Rp20 ribu itu sudah hal yang biasa,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Kemenag Berpeluang Jadi CPNS
Redaktur : Tim Redaksi