JAKARTA - Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga meminta pemerintah segera memutus rantai banjir Jakarta dengan menyegerakan pembenahan tata ruang Jabodetabek. Menurut Nirwono Joga, ada lima langkah besar yang bisa dilakukan untuk memutus rantai banjir Jakarta.
"Yang pertama, segera menetapkan pembenahan tata ruang, harus ada sinkroninasi RTRW Jabodetabek," kata Nirwono dalam diskusi tentang solusi banjir Jakarta di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
Kedua, tekad untuk menambah percepatan ruang terbuka hijau (RTH), dari yang ada sekarang seluas 9,8 persen, harus ditambah 10 persen. Hal ini sejalan dengan target pembangunan 30 persen RTH di Jakarta tahun 2030.
"RTH ini terdiri dari 20 RTH publik yang ada di tempat umum, dan 10 persen RTH privat seperti di gedung perkantoran dan pusat belanja," katanya.
Ketiga yang harus dilakukan, melakukan revitalisasi saluran air. Karena semua saluran air yang ada di Jakarta tidak saling terhubung. Selain itu itu, saluran yang ada dipenuhi sampah dan lumpur.
Keempat, perlunya revitalisasi waduk dan sumur resapan. Dan yang kelima, melakukan normalisasi kali. Mulai dari kali Ciliwung, Angke, Sunter, dan sejumlah kali lain yang tersebar di Jakarta.
"Ini sudah ada konsepnya, badan sungai dilebarkan hingga 50 meter, RTH kiri kanan bantaran sungai masing-masing 25 meter," jelas dia.(fat/jpnn)
"Yang pertama, segera menetapkan pembenahan tata ruang, harus ada sinkroninasi RTRW Jabodetabek," kata Nirwono dalam diskusi tentang solusi banjir Jakarta di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
Kedua, tekad untuk menambah percepatan ruang terbuka hijau (RTH), dari yang ada sekarang seluas 9,8 persen, harus ditambah 10 persen. Hal ini sejalan dengan target pembangunan 30 persen RTH di Jakarta tahun 2030.
"RTH ini terdiri dari 20 RTH publik yang ada di tempat umum, dan 10 persen RTH privat seperti di gedung perkantoran dan pusat belanja," katanya.
Ketiga yang harus dilakukan, melakukan revitalisasi saluran air. Karena semua saluran air yang ada di Jakarta tidak saling terhubung. Selain itu itu, saluran yang ada dipenuhi sampah dan lumpur.
Keempat, perlunya revitalisasi waduk dan sumur resapan. Dan yang kelima, melakukan normalisasi kali. Mulai dari kali Ciliwung, Angke, Sunter, dan sejumlah kali lain yang tersebar di Jakarta.
"Ini sudah ada konsepnya, badan sungai dilebarkan hingga 50 meter, RTH kiri kanan bantaran sungai masing-masing 25 meter," jelas dia.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibentuk Dua Tim Khusus Atasi Banjir Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi