jpnn.com - JPNN.com – Pantai-pantai di Provinsi Banten diserbu wisatawan dari berbagai wilayah saat musim liburan pergantian tahun 2017. Sayangnya, beberapa dari wisatawan itu tak kembali lagi ke rumah lantaran tewas karena terseret ombak.
Di Kabupaten Serang, pengunjung yang bernama Sukma asal Kota Serang, tewas digulung ombak di Pantai Bulakan, Kecamatan Cinangka, Minggu (1/1). Mahasiswa ini tenggelam setelah bermain dengan delapan rekannya di pantai untuk merayakan tahun baru.
BACA JUGA: 12 Hari, Sebanyak 531.019 Padati Terminal di Jakarta
Jasad Sukma baru ditemukan pada Senin (2/1) sore sekira 500 meter dari tempat kejadian.
“Korban ditemukan oleh keluarganya yang ikut pencarian. Korban dievakuasi ke Puskesmas Cinangka sebelum dibawa ke klinik Marbella Hotel untuk penanganan medis,” kata Kepala Sub Bidang (Kasubid) Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Hotman Siregar melalui sambungan telepon seluler, Senin (2/1).
BACA JUGA: Bandara Ngurah Rai Terima 613 Permintaan Extra Flight
Kata Hotman, awalnya korban bersama kedelapan rekannya dari Serang menuju Pantai Bulakan untuk merayakan malam Tahun Baru 2017 menggunakan sepeda motor, Minggu (1/1) pukul 02.00 WIB dan tiba pukul 04.30 WIB.
Sekira pukul 07.30 WIB, korban berenang bersama rekannya. Saat itu, korban berusaha menolong salah satu rekannya, Irul yang terbawa ombak.
BACA JUGA: Pidato Tahun Baru, Kim Jong Un Tebar Ancaman
Nahas, saat korban sudah memegang tangan Irul untuk menolong, malah balik tenggelam. Sukma terbawa arus, sementara Irul ditolong penyewa banana boat yang kebetulan berada di pantai.
Di Kabupaten Lebak, wisatawan asal Tangerang dan Bogor tenggelam di Pantai Bagedur, Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Minggu (1/1). Satu korban ditemukan tewas, sedangkan satu orang lagi hingga kemarin sore belum ditemukan.
Pada Minggu pagi, wisatawan asal Bogor yaitu Dion bin Udit (18) dan Awal bin Jajat (15) berenang terlalu ke tengah dan terseret ombak.
Wisatawan asal Tangerang Indra Purnama dan Hakiki yang sedang berenang di Pantai Bagedur kemudian menolong Dion dan Awal.
Indra dan Hakiki hanya berhasil menyelamatkan Awal. Indra berupaya menolong Dion, tetapi nahas Indra terseret arus dan jasadnya baru ditemukan pada Senin (2/1) pukul 10.30 di Kampung Cipager, Desa Pondokpanjang, Kecamatan Cihara. Lokasi penemuan kurang lebih lima kilometer dari tempat kejadian perkara.
Kepala BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan, relawan siaga bencana, polisi, TNI, dan lifeguard di wilayah Lebak Selatan bahu-membahu mencari korban.
Bahkan lifeguard dari Sawarna juga ikut bergabung mencari korban tenggelam yang belum ditemukan.
“Korban sudah kita ingatkan supaya tidak berenang ke tengah. Tapi, mereka membandel dan akhirnya terseret arus laut,” terangnya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Desa Sawarna Lili Suheli mengatakan bahwa pada Sabtu (31/12) pagi, tiga orang wisatawan asal Bekasi terseret arus laut di Pantai Sawarna.
Ketiganya ialah Riko (18), Ardi (20), dan Pendi (20). Ketiga wisatawan tersebut diselamatkan lifeguard Pantai Sawarna yang mengawasi pengunjung yang berenang di pantai. Kondisi Riko sempat kritis dan harus mendapatkan perawatan dari tim medis.
Kepala Koordinator Basarnas Pos Sar Banten Hairoe Amir Abyan mengatakan, banyak wisatawan yang terseret ombak lantaran tidak mengindahkan imbauan bahwa cuaca di Banten sedang tidak bersahabat karena tinggi gelombang mencapai empat meter.
“Banyak wisatawan yang terseret ombak, tetapi berhasil diselamatkan untuk wilayah Pandeglang,” katanya, kemarin.
Sementara itu, Plt Ketua Balawisata Banten Ade Ervin mengatakan, ada 165 kasus kecelakaan laut terjadi sejak 24 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017.
Dari jumlah kasus tersebut, lima orang di antaranya meninggal dunia. “Yang meninggal itu di Pantai Batu Saung, Bulakan, Carita, dan Bagedur,” katanya. (Mastur-Nizar S-Adib F-Rozak/Radar Banten)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat, Besok Lonjakan Arus Balik Libur Tahun Baru
Redaktur & Reporter : Adil