jpnn.com, MUARO JAMBI - Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, sebagai langkah melindungi warisan budaya.
Prosesi Tegak Tiang Tuo menandai dimulainya proyek revitalisasi di lokasi pembangunan museum kompleks KCBN Muarajambi tersebut.
BACA JUGA: Warisan Budaya Indonesia Foundation Gelar Cap Go Meh 2024
Nantinya, museum ini akan menjadi yang terluas di Indonesia dengan luas 10 hektar, dan berada di kawasan candi Buddha terluas di Asia, dengan luas kawasan 3.981 hektar.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid mengatakan, nantinya akan ada beberapa perubahan yang dirancang di kawasan ini.
BACA JUGA: Saskara Hadirkan Bungong Jeumpa, Paduan Warisan Budaya dan Spiritualitas
“Perlu saya tekankan, bahwa pada hari ini kami melaksanakan peletakan batu pertama yang menandai pembangunan fisik kompleks museum,” ucapnya.
Selain melakukan pembangunan fisik, pihaknua juga melakukan kajian terkait peradaban di Muarajambi.
BACA JUGA: SIG Rilis Dokumen Rencana Pengelolaan Warisan Budaya Bulu Sipong di Area Operasi PT Semen Tonasa
“Kami tidak hanya melakukan revitalisasi secara fisik, tetapi juga berkomitmen untuk melakukan kajian peradaban Muarajambi melalui ekskavasi benda bersejarah, mengidentifikasi makna budaya dan sejarah,” tuturnya.
Hal tersebut, bertujuan untuk mengembalikan KCBN Muarajambi, untuk menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi masyarakat.
Dirinya menjelaskan, revitalisasi ini dilanjutkan dengan penataan kawasan dan konstruksi fisik pembangunan museum Muarajambi.
“Nantinya akan dilengkapi dengan pusat kegiatan UMKM, pusat informasi turis, dan ruang untuk anak-anak,” ungkapnya.
Untuk merevitalisasi kawasan tersebut, pihaknya menggelontorkan anggaran sekitar Rp 600 miliar. (mcr19/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Lutviatul Fauziah, Lutviatul Fauziah