jpnn.com, JAKARTA - Lintasarta menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nasional dalam menghadapi tren revolusi industri 4.0.
“Mengingat peran penting dari layanan cloud computing sebagai underlying foundation untuk menopang implementasi teknologi di industri 4.0 seperti Artificial Intelligence, Virtual Reality, Internet of Things dan lain sebagainya, serta apa yang telah dimiliki oleh Lintasarta saat ini, kami berkomitmen untuk mendukung implementasi industri 4.0,” ujar IT Services Director Lintasarta, Arya N Soemali dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (30/10).
BACA JUGA: Jokowi: Selamat HUT PG, Indonesia Terus Menanti Karyamu
Arya menjelaskan, selama ini Lintasarta telah secara aktif berperan dan terus melakukan perbaikan dalam mengimplementasi industri 4.0, khususnya pembangunan infrastruktur digital dan membentuk inovasi ekosistem yang masuk ke dalam list prioritas Indonesia.
Kesiapan Lintasarta cloud infrastructure (infrastruktur awan Lintasarta) ditunjukkan dengan layanan tersertifikasi dan mengadopsi teknologi ICT mutakhir, untuk mendukung percepatan kesiapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Hal tersebut diyakini bisa mendorong innovation agility yang merata di seluruh pelosok Indonesia.
BACA JUGA: Hadapi Perubahan Zaman, Gen-Z Harus Perkuat Soft Skill
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, penggunaan cloud computing dalam kehidupan sehari-hari seperti google drive, dropbox, dan office 365 perlahan akan menggantikan teknologi lama yang menyimpan dokumen pada hard drive. Cloud computing merupakan infrastruktur utama dalam revolusi industri 4.0.
“Teknologi cloud computing akan menyokong layanan lain seperti big data analysis, internet of things, artificial intelligence, machine learning, dan blockchain. Oleh karena itu, teknologi komputasi awan merupakan salah satu infrastruktur digital yang penting dalam mendukung implementasi industri 4.0.”
BACA JUGA: Lintasarta Raih Best Improved Data Technoloy Governance & AI
Airlangga menambahkan, upaya mengadopsi teknologi digital memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan menjadi salah satu cara mempercepat pencapaian visi Indonesia menjadi 10 ekonomi terbesar dunia pada 2030 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Sehingga perlu bagi industri nasional termasuk IKM dapat mengenal teknologi komputasi awan ini dan mengambil manfaatnya untuk mendorong mereka melakukan transformasi digital. Terlebih sejumlah perusahaan rintisan (startup) di dalam negeri, yang menawarkan produk Internet as a Services (IaaS) seperti Gojek, Traveloka, dan Tokopedia telah menggunakan cloud computing guna meningkatkan efisiensi di bidang informasi teknologi.
Terkait dengan IKM, Lintasarta melalui program Appcelerate yang telah berlangsung sejak 2016, telah memberikan akses terhadap layanan cloud computing bagi para startup yang menjadi binaan. Pada 2018 ini Appcelerate mengajak industri Finace, Suppy Chain, dan Smart City untuk terlibat langsung, yaitu dengan menyampaikan pain point hingga menjadi mentor pada masa inkubasi dan akselerasi.
“Kami menjadikan mereka sebagai mitra, mereka dibantu untuk membuat produk yang memang dibutuhkan oleh industri, hingga para startup ini menjadi mapan. Lintasarta memiliki relasi yang besar dari berbagai industri yang pastinya juga membutuhkan aplikasi atau produk solusi yang bisa dihasilkan oleh para startup. Jadi kami memulai kolaborasi untuk menghadapi industri 4.0 sudah sejak awal,” papar Arya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker: Indonesia Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad