jpnn.com, JAKARTA - Platform social commerce diprediksi akan menjadi tren baru dalam kegiatan berbelanja.
Salah satunya, Linxchat, platform messenger atau perpesanan, yang menawarkan layanan end to end mulai dari komunikasi, pemesanan, pembelian, hingga pembayaran.
BACA JUGA: Semua Pasti Kebeli Pas Gajian, Blibli Pay Day Beri Penawaran Belanja Akhir Bulan
Dengan platform ini, penggunanya bisa mencari produk maupun jasa yang ditawarkan pengguna lain, yang selanjutnya melakukan pemesanan, pembelian, bahkan pembayaran, layaknya berkirim pesan di platform messenger.
“Sesuai dengan slogan kami sambil chat-an dapat cuan, pengguna dapat menawarkan produk atau jasanya di platform Linxchat hingga mendapatkan penghasilan,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Linxchat, Tony.
BACA JUGA: Komunitas Nelayan Ganjar Edukasi Alat Tangkap Ramah Lingkungan Kepada Warga di Makassar
Linxchat hadir untuk menjawab maraknya pengangguran di Indonesia, yang tak sedikit dari mereka sebenarnya memiliki skill yang dapat dijual seperti service AC, jasa bersih-bersih, jasa pijat/refleksi, jasa supir, dan lain sebagainya.
Aktivitas jual beli ini bisa membentuk komunitas dan mengedepankan Loyality Costumer untuk penguatan brand jangka panjang.
BACA JUGA: Pertamina UMK Academy 2023, Bantu Pengusaha UMKM ke Pasar Dunia
“Linxchat dapat mendominasi segmentasi pasar khususnya untuk semua orang yang saat ini lebih menyukai all in one platform, di mana semua golongan masyarakat dapat melakukan semua akivitas online dalam satu platform. Selain itu, UMKM yang belum atau pun masih awam dalam penggunaan teknologi seperti, toko kelontong, servis/jasa atau penyedia yang belum siap dengan highcost," seru Tony.
Sementara untuk pelaku pengguna, Linxchat bisa digunakan untuk aktivitas B2B seperti supplier minuman, konveksi pakaian, bubble wrap gelondongan (packaging), custom produk, pembelian dalam jumlah banyak/grosir, kemudian B2C seperti toko kelontong, makanan, perlengkapan bayi serta C2C, seperti e commerce pada umumnya.
Khusus pengguna Linxchat, dapat lebih mudah melakukan promosi produknya kepada sesama pengguna Linxchat.
Dengan menggabungkan empat layanan menjadi satu, mulai dari messenger, pemesanan, pembelian, hingga pembayaran, Linxchat menjadi platform pertama di Indonesia yang menawarkan solusi end to end.
“Overall Linxchat merupakan platform social commerce pertama di Indonesia yang menawarkan solusi end to end, yang menyediakan perpesanan, pemesanan, pembelian, hingga pembayaran dalam satu aplikasi,” jelas Tony.
Angga, Chief Technology Officer (CTO) menambahkan, Linxchat dirancang dan dikembangkan dengan memperhatikan berbagai kebiasaan masyarakat Indonesia, salah satunya mengutamakan interaksi sosial dan komunitas dalam membangun hubungan antara pembeli dan penjual/penyedia.
“Kultur inilah yang membuat perbedaan jelas dengan kultur lokal di tiap negara. Mostly di luar negeri itu masyarakatnya lebih individualis dibandingkan Indonesia/Asia,” terang Angga.
Linxchat juga mendukung fitur Artificial Intelligence (AI) yang akan memudahkan penggunanya dalam menemukan sebuah produk atau layanan.
Teknologi lainnya yang disematkan dalam platform Linxchat untuk pembayaran global menggunakan validasi instan dan lebih cepat prosesnya. Jadi, walaupun membeli di beda negara, rasanya tetap sama cepatnya seperti membeli di dalam negeri sendiri.
Untuk keamanan, Linxchat didukung keamanan berupa chat end-to-end encryption, dan keamanan transaksi supaya comply dengan regulasi lembaga keuangan sehingga aman dari scam dan fraud.
Saat ini platform atau aplikasi Linxchat telah tersedia di Android dan IOS.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada