Lipatan Tradisional Janur Karya Delegasi Indonesia Mejeng di Belgia

Sabtu, 12 Agustus 2023 – 21:50 WIB
Kreasi Lipatan Janur Burung Cendrawasih menjadi penghias pintu masuk utama dalam Eksibisi Flowertime, yang digelar di Grand Place, Brussels, Belgia pada 11-15 Agustus 2023. Foto dok Tim Sukri

jpnn.com, BELGIA - Kreasi Lipatan Janur Burung Cendrawasih menjadi penghias pintu masuk utama dalam Eksibisi Flowertime, yang digelar di Grand Place, Brussels, Belgia pada 11-15 Agustus 2023.

Kreasi Lipatan Janur Burung Cendrawasih merupakan karya delegasi Indonesia yang mengangkat seni budaya lipatan janur melalui rangkaian bunga.

BACA JUGA: Lewat Aksi Bergerak Lebih Baik, Pristine8.6+ Ajak Ribuan Orang Ikut Yoga Gratis  

Flowertime 2023 adalah pameran bunga yang digelar setiap dua tahun sekali di Grand Place, Brussel, Belgia.

Ajang internasional tahun kelima ini diikuti oleh 23 tim desainer bunga terbaik dari berbagai negara antara lain Belanda, Belgia, Portugal, Perancis, Ukraina, dan Indonesia, yang menyuguhkan karya terbaik menyulap Grand Place menjadi tempat yang indah sehingga dikunjungi oleh wisatawan dari seluruh dunia.

BACA JUGA: Temu Cafe SCBD Sajikan Kuliner Berkualitas

Berkumpulnya para desainer bunga terbaik dari berbagai negara ini menjadi momen yang penting untuk pameran, promosi, dan pembelajaran.

Adapun delegasi Indonesia yang terdiri dari Riana Setyaningrum, Wendy Kartini Mandik, Sigit Paripurno, dan Ainur Rofiq hadir menampilkan rangkaian janur dan daun lontar yang dipadukan dengan beragam bunga.

BACA JUGA: Pertamina Boyong 7 UMK Terbaik di Ajang UMKM Nasional Expo 2023

Rangkaian janur yang dibentuk menjadi cara untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia kepada dunia.

Perpaduan antara janur dan bunga menjadi kreasi rangkaian bunga yang unik dan disukai oleh masyarakat Eropa. Karena itu, tim Indonesia kembali dipercaya mendapatkan undangan untuk hadir dengan kreasi janurnya yang khas dan unik.

“Selain berpartisipasi dalam pameran bunga internasional, kami ingin memperkenalkan seni merangkai janur Indonesia ke mancanegara sebagai budaya Indonesia,” ujar Riana.

Dia menjelaskan untuk mengenalkan budaya lipatan janur diperlukan kreativitas dan inovasi sehingga bisa diterima di mancanegara.

Untuk itu, melalui pameran bunga ini, dia bersama tim memperkenalkan seni budaya lipatan janur tradisional Jawa melalui karya yang dipadupadankan dengan beragam bunga.

Ada 20 bentuk lipatan dari 84 ragam jenis seni lipatan dengan lidi sebagai struktur menjadi komposisi penyusun figur Burung Cendrawasih.

Setiap bentuk lipatan itu memiliki nama, arti, dan makna masing-masing. Misalnya, Candranaya (bulan sabit), Nayaka (wulandari), Pedang Segara (pedang samudera), Wajik (berlian), Blekete, Walang, dan lain-lain.

Kreasi figur burung Cendrawasih ini dibentuk dengan tiga teknik lipatan tradisional, yaitu teknik penyederhanaan, teknik pengembangan, dan teknik kombinasi.

Dengan tiga teknik itu, menghasilkan karya yang semakin memperkuat simbol sosok Cendrawasih.

Arti Cendrawasih sendiri diambil dari dua kata yaitu “cendra” yang berarti dewa-dewi bulan dan “wasih” yang berarti wakil atau utusan; burung Utusan Dewa-Dewi Bulan.

Burung yang berhabitat asli di Pulau Papua dan Kepulauan Maluku ini biasa dijuluki Burung dari Surga karena keindahannya.

Kegiatan ini pun mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia serta Kedutaan Besar Indonesia di Belgia.

Duta besar Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi menerima secara langsung para desainer yang tergabung dalam Tim Sukri (Sumbang Kawruh Indonesia), serta hadir dalam pembukaan acara.

Andri juga mengapreasiasi Tim Sukri membuat Mahakarya Lipatan Janur Burung Cendrawasih sebagai representasi Papua.

"Teman-teman di Papua pasti senang lipatan janur Cendrawasih bisa ditampilkan di Brussel," ungkapnya.

Mahakarya Lipatan Janur ini menarik perhatian mereka karena unik, penuh makna, dan memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

Dengan hadirnya janur di Flowertime kali ini, masyarakat Eropa mulai mengenal seni melipat janur dan makna dari setiap bentuknya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler