jpnn.com - JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) berkomitmen mengoptimalkan penggunaan dan praktik air berkelanjutan di sejumlah proyeknya.
Group CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa bagi perseroan penting untuk mengurangi konsumsi air dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.
BACA JUGA: Kolaborasi MyRepublic & TMD Lippo Karawaci Kembangkan Jaringan Telekomunikasi FTTH
Sebab, perusahaan beroperasi di Indonesia yang mengalami tekanan air "tinggi" hingga "sangat tinggi" menurut Aqueduct Water Risk Atlas dari World Resources Institute.
"Properti LPKR juga menjalankan pemeliharaan sistem air secara berkala dan pemeriksaan fisik secara rutin," kata John Riady dalam keterangannya, Kamis (11/7).
BACA JUGA: Grup LPKR Catat Pertumbuhan Pengalihan Limbah
Pemeriksaan ini dilakukan secara internal oleh masing-masing manajer fasilitas di setiap unit bisnis.
LPKR juga terus mengadopsi metode, peralatan, teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan mencapai penghematan air.
BACA JUGA: Makro Ekonomi Indonesia Stabil, John Riady: Pasar Properti Tumbuh Signifikan
Dia mencontohkan Rumah Sakit Siloam yang memiliki sistem pengolahan air Reverse Osmosis (RO) yang menyediakan sumber air cadangan untuk mengelola kekurangan air.
Sementara itu, properti mal LPKR berfokus untuk meminimalkan gangguan air dan memaksimalkan peluang daur ulang air.
Hotel-hotel LPKR juga mengimplementasikan program perawatan preventif untuk sistem pasokan air, termasuk memasang sistem peringatan dini berbasis internet di beberapa unit hotel untuk memantau penggunaan air.
LPKR memberlakukan langkah-langkah ketat yang secara kolektif menjaga kualitas air yang optimal di seluruh properti, dengan memprioritaskan kesejahteraan para karyawan dan pelanggan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 2 tahun 2023, perseroan melakukan pengujian kualitas air bersih setiap bulan.
"Jika hasilnya melebihi parameter yang ditetapkan, segera dilakukan disinfeksi rutin dan pembilasan pada sistem penyimpanan air," ucapnya.
Selain itu, tambah John, analisis laboratorium eksternal bersertifikat dilakukan untuk memastikan kepatuhan yang ketat terhadap tolok ukur kualitas.
Rumah Sakit Siloam juga menerapkan sistem pengolahan air RO, yang tunduk pada pemeliharaan rutin dan pengawasan harian.
Penilaian yang dilakukan setiap bulannya mengukur kualitas air RO, sedangkan pengujian laboratorium secara berkala terhadap air limbah yang diolah menjamin kepatuhan terhadap standar kualitas.
Demikian pula halnya kepada semua properti mal dan hotel LPKR, yang melakukan pengujian laboratorium secara berkala setiap bulan terhadap kualitas air untuk memastikan bahwa perseroan memenuhi standar keamanan dan kepuasan pengunjung.
Manajemen LPKR telah mencanangkan target 20 persen dari total konsumsi air grup berasal dari sumber air yang berkelanjutan pada 2030.
"Tahun 2023, 24 persen dari konsumsi air grup telah berasal dari sumber-sumber berkelanjutan, seperti daur ulang air limbah dan pemanenan air hujan," kata John Riady. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad