Liquid Diet, Yes or No?

Selasa, 15 April 2014 – 04:24 WIB
Liquid Diet, Yes or No? Getty Images

jpnn.com - Sedang menjalani program diet penurunan berat badan? Diet seperti apa yang Anda terapkan? Beberapa wanita yang ingin memiliki tubuh ramping biasanya mencoba berbagai macam pilihan diet. Salah satu diet penurunan berat badan yang pernah menjadi tren adalah liquid diet.

Banyak artis yang mulai menerapkan pola diet seperti ini. Bahkan beberapa di antara mereka memamerkan kebiasaan barunya tersebut melalui jejaring sosial seperti Instagram.

BACA JUGA: Pendidikan Seks Dini Justru Menunda Remaja Beraktivitas Seksual

Liquid diet sendiri dalam situs Web MD diartikan sebagai cara penurunan berat badan dengan membatasi asupan makanan dalam bentuk padat dan menggantinya menjadi cairan. Metode liquid diet ini berbeda-beda, ada yang hanya mengonsumsi jus buah dan sayur atau shake untuk menggantikan makanan padat yang biasanya dimakan. Jus buah dan sayur atau shake ini bisa dikonsumsi tiga sampai empat kali sehari.

Metode lainnya dari liquid diet adalah mengganti makanan padat di waktu pagi dan siang hari dengan minuman, bisa jus buah dan sayur atau shake. Mereka yang menggunakan metode kedua ini bisa tetap makan makanan padat saat makan malam, namun makanan yang dikonsumsi harus sehat. Metode ini biasanya juga mengizinkan pelakunya ngemil sehat di antara waktu makan.

BACA JUGA: Alasan Anda Harus Mengurangi Konsumsi Gula

Apakah liquid diet ini efektif menurunkan berat badan? Pakar diet Emilia E. Achmadi MS. RD., mengatakan banyak pelaku diet ini mengakui berat badan mereka sukses turun dengan mudahnya. Penurunan berat badan ini terjadi karena ketika menjalani liquid diet kalori bisa berkurang dengan cepat.

"Kalau biasanya dia dapat asupan 2.500 kalori sehari-sehari, dengan liquid diet bisa 1.500. Jadi cepat (turun berat badan-red) karena defisitnya cepat banget," ujar Emilia seperti yang dilansir Malang Post (JPNN Group).

BACA JUGA: Menggambar Manga Asah Kreativitas

Penurunan berat badan yang cepat karena pengurangan kalori ini menurut Emilia, tidaklah benar. Pelaku diet ini pun menurutnya jadi salah kaprah. Ketika berat badannya turun, mereka merasa lemaknya juga berkurang. Padahal kenyataannya yang hilang bukan lemak melainkan hanya cairan atau massa otot.

Liquid diet dilakukan dalam jangka waktu pendek ataupun panjang sangat tidak disarankan oleh Emilia. Hal itu karena pada dasarnya tubuh manusia sudah didesain untuk proses mengunyah. Sementara pelaku liquid diet tidak perlu mengunyah karena makanan mereka dalam bentuk cair.

Aktivitas mengunyah ini tetap penting dilakukan karena pada saat itu air liur diproduksi. Pada saat memproduksi air liur tersebut, proses pencernaan karbohidrat sudah terjadi di dalam tubuh. (wol/nda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengakses Facebook Juga Berdampak Positif Bagi Kesehatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler