Lisa Berharap Publik dan Pemerintah Membantu Selamatkan Anaknya

Rabu, 24 April 2024 – 09:16 WIB
Seorang ibu bernama Lisa menangis saat mengetahui kondisi putrinya berinisial GI tidak terawat. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Seorang ibu bernama Lisa menangis saat mengetahui kondisi putrinya berinisial GI tidak terawat.

GI adalah putri keduanya dari pernikahannya dengan Danny SD. Kini keduanya telah berpisah.

BACA JUGA: Begini Curhat Alyssa Soebandono Setelah Melahirkan Anak Ketiga

Lisa menuturkan mantan suaminya bernama Danny telah merampas anaknya pada 2 Juli 2023. Padahal, menurut Lisa, dirinya berhak mengasuh anak itu.

Hal itu diungkapkan Lisa dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/4/2024).

BACA JUGA: Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%

Menurut Lisa, peristiwa perampasan atas anaknya terjadi pada tanggal 2 Juli 2023.

Lisa mengaku dirinya melahirkan, membesarkan, dan mendidik GI. Namun, mantan suaminya merampas hak asuh atas anaknya.

BACA JUGA: Begini Penampakan Anak Ketiga Alyssa Soebandono dan Dude Harlino

Menurut Lisa, hak asuh atas GI terlampir dalam surat perjanjian di hadapan Notaris di Jakarta.

Dalam perjanjian yang disepakati antara Danny dan Lisa antara lain pada Pasal 3 berbunyi: "Untuk memenuhi ketentuan Pasal 1 di atas, maka Pihak Pertama memberi kuasa dan/atau persetujuan kepada anak-anak tersebut yang masih di bawah umur (belum dewasa) diwakili oleh pihak kedua selaku ibu (selanjutnya disebut pihak kedua)."

"Gl masih berusia 15 tahun, dan sesuai kesepakatan di hadapan Notaris, mantan suami saya telah menandatangani bahwa hak asuh Gl adalah saya sepenuhnya. Perjanjian itu dibuat pada tanggal 19 November 2019 lalu,” ujar Lisa.

Hak asuh yang telah disepakatinya itu, menurut Lisa, telah dilanggar Danny dengan cara merampas/mengambil paksa Gl dari dirinya.

Lisa mengaku sangat terpukul atas pengambilan paksa anaknya oleh Danny. Terlebih ketika dia mengetahui anak kesayangannya yang telah membawa harum nama bangsa Indonesia dalam kejuaraan Olimpiade, kondisinya tidak terawat dengan baik.

Menurut Lisa, GI sebelumnya adalah seorang anak yang tumbuh normal sehat secara jasmani dan rohani.

Lisa menuturkan anaknya terbukti meraih beberapa sertifikat dan medali saat di sekolah. Hal yang menggembirakan di antaranya adalah GI pernah menjadi peserta Olimpiade matematika tingkat dunia mewakili Indonesia.

“Saya benar-benar shock dan tidak menerima putri saya dicekokin obat tipe G Cipralex. Gl tidak sakit. Justru putri saya itu anak cerdas, ceria dan penuh canda tawa,” ujar Lisa.

Lebih lanjut, Lisa mengatakan Gl pernah mendapatkan medali di kejuaraan olimpiade sehinga mengharumkan nama Indonesia.

“Namun, sekarang kondisi putri saya sangat memilukan dan memprihatinkan sejak dirampas Danny. Coba bayangkan ayah kandung seperti apa kelakuannya dengan sengaja merusak anaknya sendiri. Psikologis anak saya jadi terganggu. Psikis mentalnya jadi tak menentu,” ungkap Lisa.

Lisa mengisahkan hubungan rumah tangganya sudah pisah dengan suaminya Danny.

Menurut Lisa, dirinya ditalak/cerai oleh mantannya tanpa sepengatahuannya pada tahun 2021.

Dia mentatakan saat itu, disepakati anak di bawah umur ikut dengan ibu kandungnya yang tertuang dalam catatan notaris.

Masalah timbul, saat tahun 2023, GI diambil paksa oleh ayah kandungnya dari asuhan ibunya. 

Dia mentatakan bukan sekadar mengambil paksa, tetapi komunikasi antara ibu dan anakpun diputus oleh sang ayah.

“Dari tanggal 2 Juli 2023 sampai sekarang ini, saya tidak boleh bertemu anak saya. Bahkan saat anak sedang sakit, saya tidak boleh menjenguk walaupun 5 menit saja. Semua akses komunikasi (HP/WA) anak diblok secara paksa oleh mantan suami saya termasuk akses kepada keluarga besar saya,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, lanjut Lisa, pada waktu dirinya mengunjungi Gl dan membawa makanan di mana mereka tinggal di rumah warisan orang tua Lisa.

Menurut Lisa, dirinya diusir, bahkan semua akses pintu masuk digembok dan Danny Septriadi memanggil anggota polisi dari Polsek setempat wilayah Kelapa Gading Jakarta Utara untuk bantu mengusir dirinya.

“Saya yakin bahwa Tuhan pasti akan membalas dan membongkar perbuatan biadab dia (mantan suaminya, red) terhadap anaknya,” ujar Lisa.

Sebenarnya, kata Lisa, dia tidak mempermasalahkan anaknya bernama GI dibawa oleh ayah kandungnya sendiri.

Namun, Lisa mengaku insting keibuannya tiba-tiba muncul, merasa punya firasat kurang baik dengan keadaan GI.

Oleh karena itu, Lisa mencari tahu keberadaan dan kondisi putri kesayangannya itu.

Akhirnya Lisa mencoba berkomunikasi dengan mantannya Danny Septriadi untuk mempertanyakan kenapa anak mereka GI jadi seperti itu.

Lisa menyebut bahwa Danny memberitahunya bahwa GI telah diberi obat cipralex dengan dosis 10 mg per hari dan itu akan diberikan selama 6 bulan lamanya.

“Kata mantan suaminya Danny Septriadi, kenapa dia memberikan obat itu, karena berdasarkan resep dari seorang dokter dari RS Cipto Mangunkusumo,” ucap Lisa.

Menurut Lisa, dirinya membuat pengaduan ke beberapa pihak di antaranya BNN, KPAI dan juga PPA Polres Jakarta Utara.

Namun, pengaduannya ke KPAI dan juga ke Polres Jakarta Utara tidak ada tindak lanjut.

Menurut Lisa, bebekali kali dirinya mendatangi lembaga dan instansi terkait itu tidak didapati hasil yang baik.

"Saya sangat kecewa dengan KPAI dan Unit PPA Polres Jakarta Utara. Bolak-balik saya datangi lembaga dan polres itu, namun hasilnya tetap diputer-puter seakan-akan mereka mengulur waktu untuk membunuh anak saya dari genggaman Danny Septriadi Djayaprawira,” ungkap Lisa.

Lisa ingin memelihara dan melihat buah kandungnya pulih, normal dan berprestasi seperti sedia kala.

Dia berharap kepada publik, pemerintah dan juga negara untuk mendukungnya menyelamatkan Gl dari ketergantungan obat yang tidak semestinya dikonsumsi.

“GI, benar anak saya, tetapi perlu diingat GI juga adalah tunas bangsa yang perlu juga negara hadir menyelamatkannya,” ujar Lisa.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
anak   Ibu   mantan suami    Putri  

Terpopuler