BATAM - Bandara Internasional Hang Nadim sempat lumpuh selama 1,5 jam akibat Automatik Circuit Breaker (ACB) Bandara Hang Nadim Rusak, Kamis (16/5). Akibatnya, mesin x-ray, AC, garbarata, counter check in, serta pasokan listrik ke air traffic control (ATC) bandara itu mati.
"Semua fasilitas prioritas bandara mati," ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bandara Hang Nadim, Suwarso, seperti dilansir Batam Pos.
Kondisi itu jelas mengganggu jadwal penerbangan karena calon penumpang harus melakukan check in secara manual. Akibatnya, banyak penerbangan molor dari jadwal yang telah ditentukan. "Keberangkatan terganggu akibat matinya counter check in sedangkan kedatangan berjalan lancar," ungkap Suwarso.
Untung saja ATC memiliki Uninterruptible Power Supply (UPS) yang mampu menyimpan listrik hingga 1 jam 50 menit. "Sekitar 20 menit lagi ATC tidak tersuplai listrik tidak ada lagi penerbangan dari Batam dan ke Batam, semuanya harus dialihkan. Karena pengaturan lalu lintas bandara dipantau dari ATC," tuturnya.
Ratusan penumpang yang hendak terbang, pegawai maskapai penerbangan, maupun petugas bandara kepanasan. Bandara Hang Nadim pun terlihat gelap, karena lampu penerangan didalam bandara mati. Mesin parkir yang berada di pintu masuk dan keluar bandara juga terganggu, karena semua harus dilakukan secara manual.
Pihak pengelola bandara kemudian bergerak cepat dan memanggil dua teknisi dari PLN Batam untuk memeriksa ACB yang berada di ujung terminal. Mereka berhasil mengalihkan daya, sehingga fasilitas prioritas kembali nyala sekitar pukul 17.00 WIB. "Walaupun ACB-nya belum berhasil diperbaiki," ujar Suwarso.
Suwarso menjelaskan slot mesin ACB tidak ada yang terbakar maupun rusak."Semuanya bagus, namun kita masih telusuri akibat kejadian ini," katanya.(jpnn)
"Semua fasilitas prioritas bandara mati," ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bandara Hang Nadim, Suwarso, seperti dilansir Batam Pos.
Kondisi itu jelas mengganggu jadwal penerbangan karena calon penumpang harus melakukan check in secara manual. Akibatnya, banyak penerbangan molor dari jadwal yang telah ditentukan. "Keberangkatan terganggu akibat matinya counter check in sedangkan kedatangan berjalan lancar," ungkap Suwarso.
Untung saja ATC memiliki Uninterruptible Power Supply (UPS) yang mampu menyimpan listrik hingga 1 jam 50 menit. "Sekitar 20 menit lagi ATC tidak tersuplai listrik tidak ada lagi penerbangan dari Batam dan ke Batam, semuanya harus dialihkan. Karena pengaturan lalu lintas bandara dipantau dari ATC," tuturnya.
Ratusan penumpang yang hendak terbang, pegawai maskapai penerbangan, maupun petugas bandara kepanasan. Bandara Hang Nadim pun terlihat gelap, karena lampu penerangan didalam bandara mati. Mesin parkir yang berada di pintu masuk dan keluar bandara juga terganggu, karena semua harus dilakukan secara manual.
Pihak pengelola bandara kemudian bergerak cepat dan memanggil dua teknisi dari PLN Batam untuk memeriksa ACB yang berada di ujung terminal. Mereka berhasil mengalihkan daya, sehingga fasilitas prioritas kembali nyala sekitar pukul 17.00 WIB. "Walaupun ACB-nya belum berhasil diperbaiki," ujar Suwarso.
Suwarso menjelaskan slot mesin ACB tidak ada yang terbakar maupun rusak."Semuanya bagus, namun kita masih telusuri akibat kejadian ini," katanya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 27 Koruptor Mendekam di Rutan Tanjungpinang
Redaktur : Tim Redaksi