Program khusus bagi warga miskin ini, hanya mewajibkan penerima bantuan membayar biaya penyambungan ke PLN dengan kisaran harga antara Rp 675 ribu sampai Rp 1 juta, tergantung besar daya listrik yang diajukan. Warga tak akan dibebani lagi biaya instalasi yang mencapai Rp 4 juta yang sering dikeluhkan pemohon sambungan listrik.
Humas PLN Kendari, H.M. Arsyad Amheka mengatakan, saat ini jumlah atau target penerima belum ditetapkan. Namun ia menggaransi, verifikasi calon penerima akan segera dilaksanakan sambil menunggu perampungan sejumlah persyaratan administrasi sebelum pencairan anggaran. "Jika DIP-nya sudah ditandatangani dan dananya cair, maka akan digunakan untuk membeli material instalasi. Yang jelas program ini akan dilaksanakan dalam tahun ini," tegasnya.
Arsyad menambahkan biaya pemasangan listrik yang sering dikeluhkan masyarakat yang biasa diurus pemasang instalasi (instalatur), tidak semuanya disetor ke PLN. Biaya yang disetor hanya biaya penyambungan daya 900 VA sebesar Rp 675 ribu, 1300 VA Rp 975 ribu dan daya 2200 VA diberlakukan tarif sebesar Rp 1,65 juta. Biaya yang sampai 4 Jutaan itu diambil oleh instalaturnya.
"Makanya. kalau bermaksud menyambung listrik, masyarakat disarankan datang dan bertanya langsung ke PLN. Kita hanya menyarankan untuk menghindari calo karena PLN tidak punya kewenangan menunjuk instalatur dengan tujuan menekan oknum nakal," sarannya. (p8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Subsidi BBM Tambah Rp12 T
Redaktur : Tim Redaksi