Listrik Premium Makin Diminati

Jumat, 23 Maret 2012 – 09:42 WIB

JAKARTA - Layanan listrik premium yang ditawarkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) makin diminati pelanggan industry. Dengan layanan khusus ini, industri akan mendapat pasokan listrik khusus berkualitas tinggi.

"Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PT PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, saat ini memang makin banyak pelaku bisnis yang menggunakan layanan listrik premium dari PLN. "Ini berarti kalangan investor percaya pada kemampuan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan tingkat mutu layanan yang lebih tinggi dari standar PLN saat"
ini," ujarnya, Kamis (22/3).

Yang terbaru, PLN menandatangani kontrak pasokan listrik premium dengan PT Bosowa Metal Industri (BMI) sebesar 70 megawatt. Listrik tersebut akan digunakan untuk menyuplai pabrik peleburan biji nikel yang berlokasi di Sulawesi Selatan. Sebelumnya, beberapa pelanggan industri yang juga menikmati listrik premium adalah Krakatau Posco, Semindo (semen), Raja Paksi (baja), dan beberapa perusahaan lain."

Menurut Murtaqi, BMI akan dilayani sebagai pelanggan premium dengan layanan khusus. Sebagai pelanggan premium, pekerjaan konstruksi penyambungan akan mendapat prioritas, dan kebutuhan listrik untuk operasional smelter industri nikel ini akan dilayani dengan layanan khusus yang "menjamin kualitas keandalan pasokan alias tidak biarpet.

Karena itu, lanjut dia, PLN terlebih dahulu akan melakukan kajian menyeluruh terkait dengan pemakaian listrik terkini pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, sifat beban smelter yang spesifik dan hal-hal teknis lainnya. "Pihak PLN dan BMI juga akan terlebih dahulu melakukan pembicaraan business to business untuk menentukan tarif khusus yang nantinya akan dikenakan dalam transaksi jual beli listrik tersebut," katanya.

Murtaqi menyebut, PLN optimistis mampu memasok listrik 70 megawatt ke BMI pada 2014 nanti. Pertimbangannya, kalkulasi bahwa pasokan listrik pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan pada 2014 nanti akan memperoleh tambahan pasokan lebih 500 megawatt yang berasal dari beberapa pembangkit baru yang akan segera beroperasi, seperti PLTU Barru, PLTU Poso, PLTU Jeneponto, dan PLTU Sengkang.

Presiden Direktur PT Bosowa Group Erwin Aksa menyatakan, pengoperasian smelter dengan kapasitas produksi 10.000 ton nikel dan 5000 ton ferronikel per tahun itu memang akan menyedot listrik yang sangat besar. "Karena itu dengan adanya kepastian dan kesanggupan dari PLN, maka kami akan secepatnya menyelesaikan pembangunan smelter ini," ujarnya. (owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perlu Pendampingan UKM Antisipasi Kenaikan BBM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler